Mahasiswa FEB Prodi Manajemen UGJ Lakukan Observasi
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Universitas Swadaya Gunung Jati (FEB UGJ) Cirebon melakukan studi observasi ke PT Manufaktur Jaring Ikan di Kota Cirebon.-ISTIMEWA/RADARCIREBON.COM-
BACA JUGA:Geger Buaya Sepanjang Hampir 3 Meter di Pasindangan Cirebon Makan Kucing, Diamankan BKSDA
Sedangkan gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh manajemen, menurut Aulia, juga berperan penting dalam membentuk budaya kerja dan menciptakan lingkungan yang produktif.
“Saat observasi penyebaran kuisioner yang dilakukan di PT Manufaktur Jaring Ikan di Kota Cirebon, kami mengambil 55 responden dari karyawan, mereka mengisi pertanyaan yang ada didalam kuisioner,” bebernya.
Hasil observasi penyebaran kuisioner, kata Aulia, Berdasarkan hasil pembahasan mengenai sikap, kepribadian, dan kepemimpinan di PT Manufaktur Jaring Ikan terbesar di Asia Tenggara, dapat disimpulkan bahwa karyawan perusahaan ini pada bagian departemen operasional, menunjukkan sikap empati yang signifikan, pengetahuan mendalam, dan menghargai nilai-nilai kejujuran.
Selain itu, mereka juga memiliki kepribadian yang positif, dengan keterampilan interpersonal yang kuat, kemampuan untuk mencari peluang dan tantangan, serta tingkat ketahanan emosional yang tinggi.
Pemimpin di perusahaan ini juga menunjukkan minat dan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap anggota tim, memberikan kebebasan dan kepercayaan dalam pengambilan keputusan, serta memiliki visi jangka panjang yang menginspirasi.
BACA JUGA:Upaya Pemprov Jabar Selesaikan Masalah Al-Zaytun Sesuai Kewenangan
“Secara keseluruhan, perusahaan ini memiliki lingkungan kerja yang harmonis, berkolaborasi dengan baik, dan fokus pada kualitas kerja yang tinggi."
"Dengan memperkuat aspek-aspek positif ini, perusahaan dapat mencapai keberhasilan yang lebih baik di masa depan dan menjalin reputasi yang lebih kuat dalam industri mereka,” tandasnya.
Dengan adanya sikap empati yang signifikan, menurut Aulia, karyawan di PT Manufaktur Jaring Ikan terbesar di Asia Tenggara dapat membentuk hubungan kerja yang lebih baik.
Mereka mampu memahami perasaan dan emosi rekan kerja dengan penuh pengertian, sehingga kolaborasi menjadi lebih efektif dan harmonis.
Keberadaan pengetahuan mendalam juga memberikan keuntungan bagi perusahaan, karena karyawan dapat melaksanakan tugas-tugas pekerjaan dengan efektif dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan kerja.
BACA JUGA:TNI AD Bangun Fasilitas Air Bersih di Desa Tempel Wetan Indramayu
Selain itu, masih kata Aulia, kepribadian positif karyawan menjadi aset berharga dalam lingkungan kerja.
Keterampilan interpersonal yang baik memungkinkan karyawan membangun hubungan yang positif dengan atasan, rekan kerja, dan pihak lain yang terlibat dengan pekerjaan mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase