Tingkatkan Investasi di Jabar, Ridwan Kamil Jemput Bola ke China

Tingkatkan Investasi di Jabar, Ridwan Kamil Jemput Bola ke China

Gubernur Jaw Barat, Ridwan Kamil--

GUANGXI, RADARCIREBON.COM - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan perjalanan dinas luar negeri (PDLN) ke Provinsi Guangxi, China.

Dalam PDLN tersebut, Ridwan Kamil mengunjungi industri mobil listrik di Kota Liu Zhou, Guangxi, China.

Kunjungan tersebut menjadi salah satu upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) dalam meningkatkan investasi di Jabar. Pemprov Jabar sendiri menerapkan konsep jemput bola dalam menggerakkan mesin investasi.

"Karena konsepnya kita harus rajin menjemput bola, bukan menunggu bola. Karena rezeki itu harus dijemput bukan ditunggu," tulis Gubernur yang akrab disapa Kang Emil di akun instagram pribadinya, Rabu 26 Juli 2023.

BACA JUGA:Cagar Budaya Masjid Kuno Bondan Indramayu Direvitalisasi, Tahap Pertama Atap Diturunkan

"Itulah kenapa kami mendatangi markas Wuling Motor di Kota Liu Zhou, Guangxi," imbuhnya.

Hasil dari kunjungan tersebut, kata Kang Emil, terjalin kesepakatan investasi sebesar Rp2 triliun untuk pengembangan industri mobil listrik Wuling di Jabar.

"Kebetulan Wuling markasnya ada di Kota Liu Zhou yang merupakan sister city dengan Kota Bandung. Dan provinsinya Guangxi adalah sister province dengan Jawa Barat," ucap Kang Emil.

"Di Kota Liu Zhou ini, populasi mobil listriknya sudah mendekati 60%. Tertinggi di dunia. Kotanya bersih dan minim polusi," tambahnya.

BACA JUGA:Jumlah DPT Kabupaten Indramayu 1,3 Juta Pemilih, Paling Sedikit di Kecamatan Pasekan

Pemprov Jabar mendapatkan target realisasi investasi, baik dari Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanam Modal Asing (PMA), sebesar Rp188,01 triliun pada 2023.

Sejumlah strategi pun disiapkan untuk merealisasikan target tersebut. Salah satunya dengan menerapkan konsep jemput bola.

Sebelumnya, dalam Forum Investasi Jabar Semester 1 2023 di Trans Hotel Bandung beberapa waktu lalu, Kang Emil menuturkan bahwa selain menjalin komunikasi dengan calon investor, kolaborasi dengan berbagai pihak intens dilakukan.

Dalam enam tahun berturut-turut, realisasi investasi Provinsi Jabar tertinggi di Indonesia.

BACA JUGA:900 Lulusan SD Tak Lanjut Sekolah, Setengah SMPN di Kabupaten Cirebon Kurang Siswa

Perkuat Kerja Sama

Selain mengunjungi industri mobil listrik, Kang Emil juga menghadiri Courtesy Meeting dengan Gubernur Guangxi dalam PDLN ke China. Pertemuan tersebut berlangsung pada 26 Juli 2023 di Kota Nanning, Tiongkok.

Pertemuan itu juga merupakan momentum penting dalam hubungan maupun kerja sama Jabar-Guangxi. Hal itu ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tentang Pembaruan Kerja Sama Sister Province antara Jabar-Guangxi yang telah terjalin pada 2017.

Adapun ruang lingkup kerja sama meliputi pengembangan Sumber Daya Manusia, pariwisata dan kebudayaan, perdagangan dan investasi, pengembangan sistem transportasi perkotaan dan perdesaan, serta pengembangan sains dan teknologi.

BACA JUGA:Pemprov Jabar Luncurkan Aplikasi Singakota, Begini Fungsinya

Gubernur Guangxi berkomitmen untuk dapat melakukan implementasi kerja sama yang lebih konkret dan nyata.

Salah satunya meningkatkan kerja sama di bidang industri otomotif bersama membangun kawasan terpadu dan meningkatkan investasi pembangunan kawasan industri di Jawa Barat.

Sementara itu, Kang Emil menyampaikan perlunya kemitraan yang baik antara Indonesia dengan China.

"Untuk menuju visi Indonesia maju dengan ekonomi ranking 4 dunia, kami harus mempertahankan pertumbuhan ekonomi minimal 5 persen per tahun sehingga kami sudah merencanakan 13 kota industri baru di Jawa Barat," kata Kang Emil.

BACA JUGA:BIJB Kertajati Oktober 2023 Beroperasi, Pemprov Jabar Cari Mitra Strategis dengan Cara Tender

Selain itu, Kang Emil juga menuturkan bahwa pihaknya akan Café Jawa Barat di Nanning untuk menindaklanjuti momentum undangan khusus bagi Jawa Barat berpartisipasi pada China ASEAN Expo yang rencananya berlangsung September 2023 di Nanning, Guangxi.

"Terkait masalah energi, Indonesia akan over supply potensi energi terbarukan untuk dapat diekspor ke seluruh dunia.”

“Kami mengundang investor dari Tiongkok untuk berinvestasi dalam area ini. Sejauh ini yang cukup diunggulkan adalah energi matahari," tutur Kang Emil.

Di akhir pertemuan tersebut, Kang Emil menyampaikan akan menempatkan Provinsi Guangxi sebagai salah satu mitra prioritas dalam berbagai kesempatan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase