Double Track Memperparah Banjir

Double Track Memperparah Banjir

MUNDU- Tidak ada saluran air dalam konstruksi double track kereta api di RW 8 dan RW 7 Desa Mundu Pesisir, memperparah banjir yang terjadi di kawasan tersebut. Kuwu Mundu Pesisir, Agus Kholiq mengungkapkan, dari pantauan lapangan yang dilakukannya, double track kereta api tidak diberi gorong-gorong. Air yang seharusnya masuk ke Sungai Kalijaga, justru terhambat dan kembali ke perumahan warga. “Apalagi di RW 7 itu tidak ada gorong-gorong dan SDN 2 Mundu Pesisir terkena banjir. Coba kalau ada gorong-gorong, mungkin banjir kemarin tidak separah ini,” tuturnya, kepada Radar. Agus berharap PT Kereta Api Indonesia (KAI) segera membuat gorong-gorong agar tidak kembali banjir. Diharapkan, pembangunan gorong-gorong memperlancar arus air menuju Sungai Kalijaga. “Kalaupun banjir, selama ada gorong-gorong pasti lebih cepat surutnya. Banjir sekarang ini lebih dari sehari belum surut,” katanya. Masih menurut Agus, apabila PT KAI tidak segera membuat gorong-gorong maka warga akan membuatnya dengan anggaran swadaya. “Kalau nggak cepat dibuat gorong-gorong sama PT KAI, kita warga akan buat sendiri dengan dana swadaya dan dari kas desa. Mending kita gerak sekalian, dari pada kalau kita minta PT KAI terus nggak ditindaklanjuti, malah yang kasihan itu warga. Karena sejak ada double track itu sering ada air yang tergenang akibat banjir,” bebernya. Sementara itu, salah seorang warga Desa Mundu Pesisir, Ade meminta PT KAI bertanggungjawab. Sebab, warga dirugikan dengan adanya double track yang menjadi penyebab banjir. “Bagaimana pun PT KAI harus tanggung jawab. Mereka nggak bisa lepas tangan,” katanya. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: