Empat Desa Wisata di Kecamatan Talun Ekspose di Disbudpar, Begini Komentar Abraham Muhammad
Perwakilan dari desa-desa yang dijadikan sebagai desa wisata melakukan ekspose di Disbudpar Kabupaten Cirebon.-SAMSUL HUDA-Radar Cirebon
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Empat desa di Kecamatan Talun menjadi desa wisata, melakukan ekspose di kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Jumat 28 Juli 2023.
Keempat desa di Kecamatan Talun itu antara lain, Desa Cempaka, Krandon, Ciperna dan Kubang.
Ketua Kelompok Sadar Pariwisata (Pokdarwis) Desa Kerandon, Sanim menjelaskan, desanya berdiri hasil pemekaran dari Cirebon Girang.
Banyak potensi yang bisa dikembangkan di desanya. Misalnya, petilasan Cimandung. Disana terdapat beberapa mata air yang dikeramatkan.
Kemudian, Batu Pedadaran, Sumur Pancuran Sumur Pakungwati. Situs Balong Biru, Situs Nyi Endang Geulis, Situs Cimanuk dan potensi lainnya.
Semua itu, sudah menjadi wisata religi yang berjalan secara tradisional. Dikelola oleh kuncen. “Setiap momen-momen tertentu, ramai dikunjungi pengunjung dari berbagai wilayah,” katanya.
Sementara itu, Kuwu Desa Kerandon, Warnawan menyampaikan meskipun potensi wisatanya melimpah, namun yang sudah berjalan baru wisata religi. Itupun belum optimal.
Alasannya karena selama ini masih dikelola pihak keraton. Alhasil, desa pun belum bisa membangun, sebelum izin dari keraton itu dikeluarkan.
BACA JUGA:Kemenag Akan Fokus Tangani Hak-hak Belajar Santri Ponpes Al Zaytun Indramayu
Tapi sekarang, pihaknya sudah mendapatkan SK Desa Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) sehingga kedepan, pembenahan bisa dilakukan untuk pembangunan.
Di tempat yang sama, Kuwu Desa Kubang Wawan Karyawan menjelaskan, desanya memiliki potensi wisata alam yang cukup layak untuk dikembangkan.
Seperti outbond, tubing, kolam renang dan lain sebagainya. Lokasi berada di lahan desa seluas 7 hektare.
“Di Desa Kubang, wisata tubing sudah berjalan. Sudah menjadi salah satu destinasi wisata yang jadi tujuan.
BACA JUGA:Cek Kesiapan Stadion Piala Dunia U-17, Aspek Ini yang Akan Jadi Sorotan FIFA
Meskipun di musim kemarau, wisata tubing tetap ramai jadi tujuan. Jadi tidak hanya di musim hujan saja,” ungkapnya
Pihaknya kedepan akan mengoptimalkan wisata tubing. Butuh anggaran di kisaran angka Rp200 jutaan untuk memperbaiki akses ke lokasi.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Abraham Mohamad MSi menegaskan tidak ingin terlibat dalam hal teknis.
Semua dipersilakan kepada pihak desa dan Pokdarwis di setiap desa.
BACA JUGA:Polri Masih Mendalami Soal Kepemilikan Senjata Rakitan Yang Tewaskan Bribda IDF
“Semua persoalan di lapangan harus tuntas,” ujar Abraham.
Terutama dalam hal legal formal status tanah.
“Kami dari dinas, akan selektif. Kalau semua persyaratan tuntas, pasti langsung di ACC. Jangan sampai ada catatan,” tukasnya.
Di tahun ini, tambah Abraham tidak hanya dari Talun saja yang dicanangkan menjadi desa wisata. Ada juga desa-desa dari kecamatan lainnya. Seperti Desa Waled Asem.
BACA JUGA:Panji Gumilang Bakal Dijemput Paksa oleh Polisi Jika Mangkir Lagi di Pemeriksaan Kedua
Terdapat lahan seluas 300 hektare, dimana 60 persennya perbukitan. Potensi utamanya dijadikan wisata alam.
"Disana, ada Bukit Maneungteung atau lebih dikenal Azimut. Kemudian Desa Cupang, Desa Mundu Mesigit serta beberapa desa lainnya,” pungkasnya. (sam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase