Ada Opsi Kereta Cepat Jakarta Surabaya Lewat Tasikmalaya, Biaya Rp 500 Triliun

Ada Opsi Kereta Cepat Jakarta Surabaya Lewat Tasikmalaya, Biaya Rp 500 Triliun

Wacana rute kereta cepat Jakarta Surabaya lewat jalur selatan Tasikmalaya dan Yogyakarta.-GNFI-radarcirebon.com

BANDUNG, RADARCIREBON.COM - Ada wacana baru proyek Kereta Cepat Jakarta Surabaya yakni lewat jalur selatan atau via Tasikmalaya - Yogyakarta dengan biaya diperkirakan menghabiskan Rp 566 triliun.

Penggunaan jalur selatan ini, menjadi wacana baru untuk trase Kereta Cepat Jakarta Surabaya. Sebab, pada paparan yang disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi di acara Sustainable Smart Transportation trasenya berbeda. 

Ketika itu, Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa dengan kereta cepat ini, rute yang ditempuh adalah Jakarta, Karawang, Bandung, Kertajati, Purwokerto terus Jogja, Solo, Madiun, Surabaya.

Perjalanan total dari Jakarta ke Surabaya hanya membutuhkan waktu 4 jam. Berbeda dengan sekarang yang membutuhkan waktu hampir 9 jam.

BACA JUGA:Peringatan Banjir Rob BMKG Termasuk Pesisir Jawa Barat, Terkait dengan Fenomena Fase Full Moon 1 Agustus

Dilansir dari GNFI, diperkirakan proyek ini akan membutuhkan biaya 5 kali lipat dari proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) yang menelan dana Rp 110,12 triliun.

Kereta Cepat Jakarta Bandung memiliki panjang rute 142 kilometer dengan asumsi biaya pembangunan Rp 776,19 M/kilometer. Dengan jarak antara Jakarta - Surabaya yang mencapai 730 kilometer, diperkirakan biaya yang dihabiskan mencapai Rp 566,48 triliun.

Tentu saja, itu masih hitungan kasar karena harga bisa berubah mempertimbangkan investasi lintasan rel, jenis electric multiple unit (EMU), pembebasan lahan, pemindahan utilitas dan lainnya.

Karena biaya yang sedemikian mahal, tentu saja banyak yang meragukan bahwa proyek ini dapat terealisasi. Mengingat panjang rute yang ditempuh dan investasinya.

BACA JUGA:7 Pemain Muda Persib Bandung Bertalenta Tinggi Kelahiran 2000-an, Di Antaranya Jebolan Inggris

Kendati demikian, Gubernur Jawa Barat (Jabar), M Ridwan Kamil optimis pembangunan kereta cepat tahap kedua dapat terealosask dan bisa lebih cepat pengerjaannya dibandingkan tahap pertama.

Sebab, sudah ada pengalaman dalam membangun infrastruktur kereta cepat. Faktor kedua, tidak perlu dilakukan pembebasan lahan, karena pembangunannya di sepanjang jalan tol termasuk Tol Cisumdawu.

Kemudian melewati Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati yang ada di Kabupaten Majalengka.

“Itu akan jauh lebih cepat, dibanding lompatan pertama yang ilmu kita. Nanti tahap 2 dari Bandung ke Surabaya, nggak usah pembebasan lahan. Karena sudah pengalaman. Melipir saja lewat jalan tol. Cisumdawu, Jogja, Solo, terus ke Surabaya,” kata Ridwan Kamil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: