Pengamat Sebut Bandara Kertajati Dibangun di Luar Kehidupan: Lihat Lokasinya Saja Sudah Tidak Jelas

Pengamat Sebut Bandara Kertajati Dibangun di Luar Kehidupan: Lihat Lokasinya Saja Sudah Tidak Jelas

Bandara Kertajati dibangun untuk menunjang kawasan Rebana Metropolitan yang merupakan masa depan ekonomi Jawa Barat.-Yuda Sanjaya-radarcirebon.com

BACA JUGA:BLT Ojol Kota Cirebon Tak Cair Tahun 2022, Rupanya Ini yang Jadi Penyebab, Silakan Disimak Kata-kata Kadishub

Kesimpulan Agus Pambagyo, bandara ini sejak dibangun juga sudah salah. Termasuk dalam hal pemilihan lokasi. Karenanya, perlu upaya lebih untuk bisa menghidupkannya.

“Jadi intinya dari desain awal sudah salah, karena akses ke sana tidak ada. Orang dari Bandung ke Kertajati jauh harus lewat Cipali, sekarang ada Cisumdawu,” tandasnya.

Imbas dari kurangnya akses tersebut, perjalanan bisnis Bandara Kertajati bisa dibilang jalan di tempat selama 5 tahun terakhir.

Pemanfaatan fungsi bandara belum berjalan lurus dengan biaya yang dikeluarkan. Sehingga butuh biaya dan strategis bisnis untuk menyelamatkannya.

BACA JUGA:Sempat Misteri, Telaga di Tengah Hutan Ini Konon Dihuni Sosok Perempuan dan Buaya Putih, Pengunjung Dilarang

Sementara itu, mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu juga mempertanyakan langkah yang diambil pemerintah demi proyek baru.

Yakni, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka dan Kereta Cepat Jakarta Bandung.

Said Didu berpandangan, Bandara Husein Sastranegara Bandung (BDO) ditutup demi menghidupkan Bandara Kertajati.

Kemudian Kereta Argo Parahyangan dihentikan operasinya demi Kereta Cepat Jakarta Bandung agar tidak bersaing.

BACA JUGA:Apa Salah Orang Bandung, Dihukum Bandara Husein Sastranegara Ditutup Demi Kertajati - Argo Parahyangan Distop

"Saya berpikir apa salah orang Bandung/Jabar sehingga dihukum oleh rezim ini," tanya Said Diddu dikutip dari cuitan di media sosial X, Rabu, 9, Agustus 2023.

Dia menuntut Gubernur Jawa Barat, M Ridwan Kamil untuk mempertanyakan keputusan-keputusan yang diambil oleh pemerintah pusat.

"Demi kereta api cepat yang mahal, kereta Parahyangan yang murah dan praktis ditutup," tulis Said Didu.

"Demi hidupkan Bandara Kertajati, maka Bandara Bandung ditutup. Seharusnya Pak Gub Ridwan Kamil menanyakan hal tersebut," imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: