Tanah Sakral Desa Bedulan, Pantang Ditanami Labu Hitam
Ilustrasi. Sejarah Desa Bedulan terkait dengan legenda Nyi Mas Baduran yang membuka hutan untuk persinggahan Pasukan Demak di Kabupaten Cirebon.-Ist-
BACA JUGA:Mengenal Ilmu Sirep, Ilmu Hitam dari Masa Lalu yang Sering Digunakan untuk Kejahatan
Tetapi sebelum ajal, Nyi Mas Baduran sempat berpesan, kelak anak cucunya jangan menanam pohon labu hitam di tanah Bedulan.
Pesan tersebut dipatuhi hingga sekarang, masyarakat Bedulan tidak ada yang berani menanamnya.
Mendengar kabar Nyi Mas Baduran tewas, pihak Kesultanan Cirebon menyayangkan hal tersebut.
Kemudian diutuslah putri dari Nyi Mas Baduran sendiri yang bernama Nyi Mas Pulung Ayu didampingi Pangeran Jaya Lelana untuk menguburkannya secara layak.
BACA JUGA:6 Mitos Gunung Eweranda, Namanya Bikin Pikiran Traveling, Ada Kaitan dengan Sungai Cimanuk
Tugas mempersiapkan sebuah pedukuhan, dilanjutkan oleh mereka berdua sebelum pasukan Demak tiba.
Setelah selesai, Nyi Mas Pulung Ayu memutuskan untuk tinggal di daerah Baduran untuk meneruskan dan merawat kuburan sang ibunya.
Pada tahun 1563, datanglah tentara Demak yang dipimpin Fatahilah, melakukan penyerangan terhadap Portugis di Sunda Kelapa yang saat itu sudah berubah nama Republik Batavia.
Kemudian Republik Batavia berganti nama menjadi Jaya Karta yang artinya Kota Kemenangan, dan sekarang dikenal dengan nama Jakarta.
BACA JUGA:Sungai-Sungai Besar di Kuningan yang Menyimpan Misteri dan Tragedi
Setelah menaklukan Batavia, banyak dari tentara Demak yang memilih untuk tinggal di padukuhan Baduran.
Tempat yang awalnya persinggahan, akhirnya berubah menjadi sebuah pedukuhan yang ramai dengan penduduk.
Dan pada tahun 1565, Baduran resmi menjadi sebuah desa yang dikepalai oleh seorang Kuwu bernama Kuwu Wertu.
Kemudian pada tahun 1576, Desa Baduran dinaikkan statusnya menjadi pedemangan, dengan seorang Demang Pangeran Jaya Lelana menjadi Demang yang bergelar Adipati Suranenggala.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: