Seolah Warga Bandung Dihukum, Said Didu Minta Ridwan Kamil Bersikap Atas Ditutupnya Husein Sastranegara
Muhammad Said Didu berkunjung ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka, dan menyebut mengenai proyek mangkrak.-Ist/tangkapan layar-radarcirebon.com
JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Pemerintah berencana melakukan penataan rute Bandara Kertajati dengan Bandara Husein Sastranegara.
Penataan rute tersebut ditargetkan dilaksanakan di akhir Bulan Oktober 2023. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa penataan rute diawali dengan pemindahan penerbangan pesawat jet.
Kemudian secara bertahap dilakukan pemindahan penerbangan lainnya dengan tengat waktu 1 tahun yakni untuk pesawat bermesin baling-baling atau propeller.
Pemindahan penerbangan tersebut karena Bandara Kertajati saat ini sudah didukung dengan keberadaan akses Jalan Tol Cisumdawu, sehingga perjalanan dari Bandung ke Bandara Kertajati menjadi lebih cepat.
BACA JUGA:Masya Allah! Berharap Tuntutan Driver Ojol di Kota Cirebon Terkabulkan, Kapolres Ciko Pimpin Doa
BACA JUGA:Penyebab Penerbangan Bandara Husein Dialihkan ke Kertajati
Pengelola bandara bersama dengan operator transportasi juga telah menyiapkan 10 angkutan antarmoda yang dapat mengakses 15 daerah di Jawa Barat, sehingga memudahkan masyarakat bepergian via Bandara Kertajati Majalengka.
Namun, segala persiapan yang dilakukan oleh pemerintah demi pemerataan pembangunan dan penataan wilayah, tetap saja mendapat kritikan dari sejumlah pihak.
Said Didu berpandangan, penutupan Bandara Husein Sastranegara Bandung demi menghidupkan Bandara Kertajati Majalengka, seolah-olah bentuk hukuman terhadap warga Bandung.
“Saya berpikir apa salah orang Bandung/Jabar sehingga dihukum oleh rezim ini," tanya Said Diddu dikutip dari cuitan di media sosial X, Rabu 9 Agustus 2023.
BACA JUGA:Terowongan Tol Cisumdawu Bukan yang Terpanjang, Ada Nama Ratu Belanda di Lokasi Ini
BACA JUGA:Menarik Nih! 10 Operator Angkutan Umum Tujuan Bandara Kertajati Tawarkan Diskon Tarif
Dia menuntut Gubernur Jawa Barat, M Ridwan Kamil untuk mempertanyakan keputusan-keputusan yang diambil oleh pemerintah pusat.
"Demi hidupkan Bandara Kertajati, maka Bandara Bandung ditutup. Seharusnya Pak Gub Ridwan Kamil menanyakan hal tersebut," imbuh dia.
Sebelumnya, mantak sekretaris Kementerian BUMN itu juga menyoal 2 proyek bandara yang disebutnya tidak layak untuk saat ini.
Perhitungan dirinya untuk kelayakan Bandara yakni, Bandara Kertajati layak bila ada sekitar 75 pesawat mendarat dan terbang.
Dengan traffic tersebut, baru masuk dalam kategori sehat atau sekitar 7.500 - 10.000 penumpang per hari. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase