Waduh Gawat! Aplikasi Bank Data Pelaku Usaha Kerakyatan Kabupaten Kuningan Diserang Hacker
Waspada penipuan dengan modus mengirimkan alamat email palsu.-Pixabay-
KUNINGAN, RADARCIREBON.COM – Keamanan data sangatlah penting. Meski terkesan sepele, data sebenarnya adalah aset yang paling berharga.
Apalagi, data tersebut berkaitan langsung dengan pelaku usaha, umkm, koperasi dan lainnya.
Yang diretas oleh hacker adalah aplikasi Si Badu Mirakyat ((Aplikasi Bank Data Pelaku Usaha Ekonomi Kerakyatan) dan Galeri Informasi Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kuningan.
Dalam aplikasi tersebut, malah yang tampil adalah situs judi online.
BACA JUGA:Kabupaten Cirebon Dapat Kuota 70 ribu Bidang Tanah, Bupati: Maksimalkan Program PTSL
Kepala Dinas Kopdagerin U Kusmana SSos MSi ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa aplikasi Si Badu Mirakyat dalam beberapa hari ke belakang tidak bisa diakses. Dirinya sudah mengintruksikan staf untuk melakukan pengecekan.
“Aplikasi Si Badu Mirakyat sudah tidak diakses 3-4 hari ke belakang, informasi dari staf karena gangguan. Hari ini dicek yang muncul tampilan judi slot,” kata U Kusmana kepada Radar Kuningan, Rabu 23 Agustus 2023 lalu.
Terpisah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kuningan Dr Wahyu Hidayah MSi mengungkapkan, jauh-jauh hari sejak wabah judi slot menyerang website milik pemerintah, pihaknya sudah menyampaikan surat tentang pemberitahuan pengujian keamanan aplikasi web perangkat daerah, terkait maraknya Incident Security Web Defacement terhadap beberapa situs/website milik pemerintah dan perguruan tinggi yang berubah menjadi situs judi online.
BACA JUGA:YES! Bungkam Thailand, Timnas Indonesia Siap Tantang Veitnam di Final Piala AFF U-23 2023
“Sampai saat ini web kuningankab.go.id alhamdulillah aman, namun ada beberapa aplikasi web milik perangkat daerah yang terkena serangan deface web tersebut.
Untuk aplikasi web yang terkena deface web, sementara kami lakukan suspend, sampai aplikasi tersebut diperbaiki,” ungkapnya.
Wahyu mengimbau kepada semua perangkat daerah yang memiliki aplikasi web, agar memperbaharui, memperbaiki celah kerentanan dan meningkatkan keamanan sistem.
Setiap aplikasi berbasis web sebelum diterapkan harus dilakukan pengujian kerentanan keamanannya (penetration testing).
“Kami sudah antisipasi sejak awal tahun ketika ramai ada pemberitaan terkait hal tersebut, pemberitahuan sudah dilaporkan ke semua perangkat daerah, serta untuk melaporkan aplikasi yang sudah tidak digunakan untuk penonaktifan atau take down,” jelasnya.
BACA JUGA:Program Inovatif Desa Digital Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Jawa Barat
Sekadar informasi, aplikasi Si Badu Mirakyat yang telah di- launching pada 31 maret tahun 2021 lalu, mendapatkan pengembangan aplikasi di antaranya selain sebagai bank data pelaku usaha ekonomi kerakyatan, sekarang setelah mendapatkan pengembangan menjadi ada tambahan fitur seperti fasilitasi legalitas produk, e-katalog produk UMKM, dan daftar harga komoditas pasar rakyat.
“Saya kaget ketika hendak mengakses aplikasi Si Badu Mirakyat untuk mengetahui harga sembako, website tersebut menampilkan judi online atau slot,” kata Dani salah seorang warga Kuningan.
Dani berharap dengan adanya peretasan oleh orang yang tidak bertanggung jawab ini, menjadi evaluasi bagi pengelola website perangkat daerah untuk memperkuat keamanan website sehingga tidak mudah diretas oleh hacker.
“Saya yakin ini diretas, karena tidak mungkin website resmi milik pemerintah mempromosikan judi slot,” jelasnya. (ale)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase