PULIH, Ilmu Racun Masyarakat Dayak, Ada 5 Jenis yang Perlu Diketahui

PULIH, Ilmu Racun Masyarakat Dayak, Ada 5 Jenis yang Perlu Diketahui

Mengenal pulih yang merupakan racun asli dari masyarakat Dayak.-Istimewa-radarcirebon.com

Kadang racun ini dapat berubah bentuk menjadi buah-buahan seperti pisang, pepaya atau nanas yang masak dan kemudian ia menghilang. 

Orang yang terkena racun ini bisa hidup berbulan-bulan. Namun ketika korbannya meninggal maka akan ditemukan organ dalamnya telah membusuk. 

Kadang orang yang terkena racun ini tidak menunjukan gejala apapun. Tapi ada juga yang menunjukan gejala-gejala seperti mengelurkan darah dari pori-pori tubuh atau dari gusi.

BACA JUGA:Dihadiri 10 Ribu Nasabah, Pesta Rakyat Simpedes BRI Hadirkan 150 UMKM Unggulan Jawa Timur

3. PULIH Berdiri Sendiri

Jenis PULIH ini merupakan yang paling mematikan. Sebab, jarang bisa ditolong karena hampir tidak ada penawarnya.

Jenis racun ini jika sudah didapat harus segera dipakai. Kalau ada tersisa ia harus segera dibuang ke tempat yang aman. 

Orang yang terkena racun ini akan segera meninggal dunia. Gejalanya biasanya korban akan merasakan gatal-gatal. Ketika korban menggaruk-garuk bagian yang gatal, tangan yang dipakai untuk menggaruk itu akan menyebarkan racun ke seluruh tubuh

4. PULIH dari Binatang

Cara pemasangan PULIH ini biasanya pada kotoran sasaran. Gejalannya sang korban akan merasakan sakit perut, dan jika tidak mendapat pertolongan maka si korban akan segera meninggal.

BACA JUGA:Mulai Minggu 29 Oktober 2023, Penerbangan Ini Pindah dari Bandara Husein Sastranegara ke Kertajati

5. PULIH Berantai

PULIH ini cara kerjanya cepat. Jika, satu orang terkena, maka seisi rumahnya juga akan terkena. Penyebaran racun jenis ini melalui nafas orang yang sudah terkena pulih ketika berbicara. Jadi keluarga yang menghirup nafasnya otomatis akan terkena juga. 

Reaksi racun ini sekitar 2 minggu. Diawali dengan gejala gatal-gatal dan nanti berujung pada kematian. 

Akibat ilmu PULIH ini banyak orang yang ke kampung Dayak ketakutan untuk menerima makanan dari orang kampung. Padahal memang tidak semua orang yang mengamalkan ilmu ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: