Butuh Waktu Meyakinkan Warga Bandung Mau Terbang di Bandara Kertajati, Alvin Lie: Akhir Tahun Penuh Tantangan
Warga Bandung perlu diyakinkan agar mau terbang dari Bandara Kertajati Majalengka.-Yuda Sanjaya-radarcirebon.com
MAJALENGKA, RADARCIREBON.COM – Keputusan pemerintah melakukan penataan rute penerbangan di Provinsi Jawa Barat antara Bandara Husein Sastranegara dan Bandara Kertajati, menghadirkan konsekuensi bagi warga Bandung dan sekitarnya.
Dengan pemindahan penerbangan ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, warga Bandung harus menempuh perjalanan lebih jauh.
Oleh karena itu, Pengamat Aviasi, Alvin Lie menilai, butuh waktu yang cukup lama untuk meyakinkan warga Bandung dan sekitarnya mau pindah ke Bandara Kertajati.
“Butuh waktu lama untuk meyakinkan penumpang dari Bandung pindah ke KJT (Bandara Kertajati),” kata Alvin Lie, saat dihubungi radarcirebon.com, Rabu, 30, Agustus 2023.
BACA JUGA:3 Tuntutan the Jakmania Jelang Laga Persija vs Persib:' Kalian Main Sangat Jelek dan Lembek'
Selain pekerjaan rumah meyakinkan penumpang untuk pindah ke Bandara Kertajati, juga ada kemungkinan lain mereka justru memilih ke Soetta maupun Halim Perdanakusuma.
“Beberapa bulan pertama sebagian besar akan lebih suka pindah ke HLP dan CGK. Selain pilihan rute, airlines dan jadwal lebih banyak, bisa sekalian urus kerjaan/ bisnis ke Jakarta,” tuturnya.
Tetapi, faktor rute dan pilihan airlines juga jadwal penerbangan kemungkinan yang menjadi faktor kunci bagi penumpang menentukan bandara untuk perjalanan udara.
Oleh karena itu, di masa bulan madu penerbangan di Bandara Kertajati, justru bakal menjadi penuh tantangan. Terutama sampai akhir tahun 2023 nanti.
BACA JUGA:Gedung DPRD Kota Cirebon Dikepung, Masa Anarkis, Arhanud Dikerahkan, Ini yang Sesungguhnya Terjadi
Masa penuh tantangan tersebut tidak hanya untuk Bandara Kertajati, tetapi juga bagi maskapai yang beroperasi di sana.
“Hingga akhir tahun merupakan masa penuh tantangan baik bagi BIJB maupun airlines. Jika penumpang KJT sepi, apakah airlines akan bertahan? Siapa yg akan menanggung kerugian?” tanya Alvin.
Bila penerbangan di Bandara Kertajati sepi, tentu maskapai juga akan berpikir dua kali untuk tetap beroperasi dan besar kemungkinan menutup rute tersebut.
Implikasinya dari maskapai berguguran, tentu Bandara Kertajati juga kena dampaknya karena menjadi semakin tidak menarik ketika jadwal dan pilihan penerbangan sangat sedikit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: