Pembangunan PLTU II Terganjal Izin

Pembangunan PLTU II Terganjal Izin

INDRAMAYU - Pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Sumuradem tahap dua yang seharusnya mulai dilaksanakan tahun ini, ternyata masih terganjal izin. Padahal proyek PLTU Sumuradem II diproyeksikan mulai berlangsung pada tahun ini. Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu, Achmad Bahtiar SH mengatakan, saat ini proses pembangunan PLTU II tengah menunggu analisis mengenai dampak lingkungan (amdal). “Memang izin amdal tengah dilakukan dan kita masih melakukan kajian,” ujar Bahtiar. Selain izin amdal masih diproses, tim Pemkab Indramayu juga masih melakukan kajian akademis berupa dampak sosial dan ekonomi secara komprehensif. Hal itu dilakukan agar pembangunan PLTU II tidak memiliki dampak yang merugikan bagi kehidupan masyarakat Indramayu. Selain dua masalah yang belum diselesaikan, Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah juga dikabarkan belum merestui pembangunan PLTU tahap II. “Mengenai izin dari bupati, itu tergantung hasil kajian tim internal yang tengah melakukan studi kelayakan apakah proyek tersebut layak ataua tidak,” kata dia. Sebagaimana diketahui, pemerintah kabupaten Indramayu telah menyiapkan 300 hektare untuk lahan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) tahap II. Rencananya PLTU tahap II akan dibangun di Kecamatan Sukra Kabupaten Indramayu. Penyiapan lahan bagi proyek PLTU tahap II tersebut merupakan bagian dari kemudahan bagi investor untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Indramayu. Achmad Bahtiar juga meminta agar PLTU II dapat memberdayakan potensi tenaga kerja lokal dan harus ada prioritas. Sebelumnya, pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Sumuradem I telah resmi beroperasi. Tiga pembangkit listrik di lokasi PLTU Desa Sumuradem Kecamatan Sukra Kabupaten Indramayu itu beroperasi untuk memenuhi kebutuhan listrik pulau Jawa-bali. PLTU sumuradem memiliki kapasitas 3 x 330 mega watt. PLTU Sumuradem dibangun sejak tahun 2007 dengan nilai kontrak Rp1,4 triliun. Kapasitas yang ada di PLTU Sumuradem juga akan menyumbang sekitar 10 persen kebutuhan peningkatan daya listrik pelayanan Jawa-Bali tahun 2011 yang mencapai 10.000 Mega Watt. PLTU Sumuradem memiliki tiga unit pembangkit. Energi listrik dari PLTU Sumuradem akan dikirimkan ke gardu induk Sukamandi dan Kosambi melalui transmisi 150 Kv untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri. Sumber pendanaan PLTU Sumuradem berasal dari APLN, konsorsium Bank of China, dan konsorsium Bank lokal Indonesia. (oet)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: