Partai Demokrat Turunkan Baliho Bergambar Anies Baswedan, Buntut dari Kerja Sama Sepihak Nasdem-PKB

Partai Demokrat Turunkan Baliho Bergambar Anies Baswedan, Buntut dari Kerja Sama Sepihak Nasdem-PKB

Baliho salah seorang bacaleg Partai Demokrat di Kabupaten Cianjur terpaksa diturunkan karena bergambar Anies Baswedan yang lebih memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Bacawapres 2024-hasil tangkap layar-Instagram @infojawabarat

CIREBON, RADARCIREBON.COM – Sejumlah kader Partai Demokrat yang sudah terlanjur memasang baliho bergambar Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Anies Baswedan terpaksa diturunkan.

Penurunan baliho Partai Demokrat tersebut, setelah terjadi peristiwa politik, yakni bakal calon presiden (Bacapres) Anies Baswedan memilih Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menjadi cawapres di Pilpres 2024.

Melansir dari akun Instagram @infojawabarat, Jumat 1 September 2023 yang menayangkan cuplikan video sejumlah kader Partai Demokrat Kabupaten Cianjur menurunkan baliho milik salah seorang bacaleg perempuan yang diatasnya terdampat gambar AHY dan Anies Baswedan.

“Sesuai instruksi dari DPP, kami menurunkan baliho yang bergambarkan Anies Baswedan. Demikian informasi ini kami sampaikan, kepada seluruh warga Kabupaten Cianjur bahwa Bapak Anies Baswedan telah menghianati Partai Demokrat dan Mas AHY,” beber pria dalam video tersebut.

BACA JUGA:CATAT! 28 Oktober 2023 Bandara Kertajati Beroperasi Penuh, Investor Asing Sudah Siap Masuk

Sementara, Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan membenarkan adanya instruksi dari DPP terkait penurunan baliho yang bergambarkan Anies Baswedan sebagai Bacapres yang diusung oleh partai berlambang bintang mercy ini.

"Benar (spanduk AHY-Anies dicopot)," kata anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan dikutip dari  akun Instagram @infojawabarat, Jumat 1 September 2023.

Disebutkan Syarief, baliho dan spanduk bergambar Anies-AHY diturunkan di seluruh wilayah Indonesia. "Benar (diturunkan di seluruh Indonesia)," ucapnya.

Sebelumnya, Kamis 31 Agustus 2023, tiba-tiba Partai Demokrat menggelar rapat dadakan di rumah  Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Cikeas, Kabupaten Bogor.

Rapat dadakan Partai Demokrat tersebut merupakan respon atas kesepakatan politik yang dibuat antara Partai NasDem dengan PKB yang mengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai bacapres dan bacawapres.

BACA JUGA:Inilah Respon Ketua Umum Partai Golkar Usai Dengar Muhimin Iskandar Ditunjuk Cawapres Anies

"Kemarin, 30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili Bacaapres  Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai Nasdem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar," ujar Teuku Riefky Harsya dalam keterangan resminya Kamis, 31 Agustus 2023.

Namun, kesepakatan tersebut dibuat secara sepihak oleh Partai NasDem, tanpa melibatkan Partai Demokrat yang notabene rekan koalisi Partai NasDem selama ini.

"Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum Nasdem, Surya Paloh," lanjutnya.

Kemudian, Teuku Riefky pun menyampaikan bahwa kabar tersebut juga telah dibenarkan oleh bacapres langsung, Anies Baswedan.

Bahkan dalam keterangannya, Teuku menyebutkan bahwa Partai Demokrat dipaksa langsung untuk menerima keputusan tersebut.

BACA JUGA:Soal Duet Anies-Muhaimin, Prabowo Subianto: Saya Belum Dengar, Tapi Santai-santai Aja

"Hari ini, kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan. Ia mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar," kata Teuku Riefky.

"Demokrat 'dipaksa' menerima keputusan itu (fait accompli)," sambungnya.

Oleh sebab itu, dengan adanya keputusan kerja sama politik secara sepihak, Partai Demokrat pun mengadakan rapat dadakan di kediaman Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono, Cikeas, Bogor.

"Menyikapi hal itu, Partai Demokrat akan melakukan rapat Majelis Tinggi Partai untuk mengambil keputusan selanjutnya," ucap Teuku Riefky.

"Sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat tahun 2020, kewenangan penentuan koalisi dan Capres/Cawapres ditentukan oleh Majelis Tinggi Partai," pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase