Jawaban Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon Soal Proyek Gedung Siber yang Bikin Bising Warga GSP di Malam Hari

Jawaban Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon Soal Proyek Gedung Siber yang Bikin Bising Warga GSP di Malam Hari

Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Prof Dr Aan Djaelani merespons keluhan warga Perumahan GSP terkait kebisingan dari proyek Gedung Siber.-Ade Gustiana-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM – Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Prof Dr Aan Jaelani MAg merespons terkait keluhan warga Perumahan Griya Sunyaragi Permai (GSP) yang terdampak pembangunan gedung siber.

Saat ditemui usai pertemuan dengan kontraktor dan Pemerintah Kota Cirebon, Aan mengungkapkan bahwa rapat koordinasi akan ditindaklanjuti pertemuan dengan warga.

“Poin penting disampaikan terkait hal yang ada sebelumnya. Terkait jam kerja di lapangan, pelaksanaan pekerjaan,” kata Aan, kepada radarcirebon.com, Rabu, 6, September 2023.

Aan menambahkan, prinsipnya warga mendukung pembangunan Gedung Siber. Tetapi beberapa hal teknis memerlukan kesepakatan.

BACA JUGA:Bawakan Lagu U2, Putri Ariani Kembali Hipnotis Simon Cowell

Oleh karena itu, sebagai tindak lanjut masih akan difasilitasi oleh Sekretaris Daerah dalam beberapa hari ke depan.

“Mudah-mudahan pertemuan hari ini, memberikan hal baru. Khususnya dari pihak kontraktor yang menjalankan pelaksanaan pembangunan gedung,” tuturnya.

Dengan warga, kata dia, masih akan ada pembicaraan. Tetapi yang tergambar sebagai jalan tengahnya adalah pembangunan gedung siber harus memperhatikan lingkungan. Termasuk juga harus memerhatikan masyarakat.

“Tidak boleh membuat tidak nyaman warga. Kalau aspek lain kan, misalnya jalan rusak sudah diperbaiki. Hanya kebisingan ini kan yang menjadi masalah,” tuturnya.

BACA JUGA:Usai Pesawat Mendarat di Bandara Kertajati, PM Kanada Justin Trudeau Bertemu Presiden Jokowi, Ini yang Dibahas

Berkaitan dengan aspek perizinan, IMB dan Amdal sudah diproses. Regulasi dan izin lainnya sudah ditempuh. “Ini sudah ditempuh lama, bahkan sebelum kita menjabat pada tanggal 1 Maret 2023,” tuturnya.

Terkait pertemuan dengan warga, Aan menyampaikan masih akan dibahas teknis operasional proyek terutama di malam hari. “Akan dibicarakan juga beberapa hari ke depan. Akan bertemu lagi,” kata Aan.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Radar Cirebon (@radarcirebon)

Pihaknya juga mengaku bahwa faktor kebisingan adalah yang menjadi keberatan warga, sehingga mengajukan protes.

Karenanya, akan dipikirkan bagaimana agar masalah kebisingan tersebut dapat dikurangi selama proyek berjalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: