Tak Bosan Transit di Bandara Hongkong, Indah dan Menarik, Sayang Hanya Sebentar

RADARCIREBON.COM - Dari Jakarta ke Taiwan transit di Hongkong memang menarik. Sayang hanya sebentar. Bandara Hongkong itu memang sangat indah dan tidak membosankan.

Apalagi kalau perjalanan pada malam hari. Pagi dini hari dari Jakarta, pagi-pagi buta sudah berada di Bandara Hongkong.

Di pagi itu, bisa menikmati indahnya Hongkong, walau sesaat dan hanya dari bandara. Seperti pengalaman perjalanan malam dari Jakarta menuju Taiwan dengan menumpang maskapai Cathay Pasific.

Berangkat dari Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta pada pukul 00.05 WIB dini hari. Sampai di Bandara Internasional Hongkong tepat pada pukul 06.05 waktu setempat.

BACA JUGA:Pemain Liga Italia Jay Idzes Gabung Timnas Indonesia, Erick Thohir: Kariernya Sedang Menuju Puncak

Yang perlu diketahui antara Jakarta dan Hongkong ada perbedaan waktu. Hongkong lebih cepat satu jam dibandingkan Jakarta. Sebelum terbang ke Taiwan, pesawat Cathay Pasific harus transit dulu 2 jam di Bandara Hongkong. 

Baru pada pukul 08.10 waktu Hongkong, Cathay Pasific langsung terbang ke Taiwan. Kemudian pesawat berbadan besar itu mendarat di Taoyuan International Airport Taiwan pada pukul 10.05 waktu setempat.

Sebagai catatan, antara Hongkong dan Taiwan tidak ada perbedaan waktu. Sementara itu, Taiwan lebih cepat satu jam dibandingkan dengan Jakarta.

Walau hanya sebentar, transit di Bandara Hongkong sangat menyenangkan. Apalagi bagi yang baru kali pertama menginjakkan kaki di bandara tersebut.

BACA JUGA:Kemenangan Putri Ariani di AGT Ditentukan Lewat Vote, Begini Caranya

Bandara Internasinal Hongkong memang keren. Mewah ruang tunggunya. Juga bagus layanan bagi penumpang yang transit.

Apalagi jika mengintip ke luar bandara dari balik ruang tunggu transit. Atau melihat dari kafe-kafe bandara yang dibuka 24 jam, akan ada suguhan yang menarik.

Tampak terparkir banyak pesawat dengan merek dan ukuran yang berbeda. Di belakang area parkir pesawat tampak deretan pegunungan.

Bahkan pemandangan alam di kanan-kiri bandara itu tampak mirip lukisan. Padahal, bodi pesawat yang sedang terparkir itu, dengan deretan pegunungan di belakangnya, adalah tempat yang nyata.

Sumber: