Banyak Hal yang Jarang Diketahui tentang Singapura, Ada Lokalisasi Libatkan Orang Indonesia
Kawasan Geylang di Singapura yang terdapat lokalisasi. -Travel Singapura/Ist-radarcirebon.com
Lucunya ketika orang tuanya mampir menjenguk di Singapura, tiap beberapa menit selalu ada perempuan yang nawarin diri.
BACA JUGA:2 Jalan Tol yang akan Dibangun di Cirebon Raya, Bakal Tembus sampai Kuningan
Kebanyakan pekerja malam ini datang dari Indonesia, Thailand atau China. Sementara perempuan Singapura lokal tidak bekerja di daerah red light district. Mereka biasanya lebih ke "private escort" yang kelas menengah ke atas.
Walaupun itu termasuk daerah yang dianggap oleh pemerintah Singapura sebagai daerah rawan, selama 3–4 tahun tinggal di Geylang tidak pernah ada masalah.
Selama 4 tahun cuma pernah melihat perkelahian 2 kali. Juga judi illegal di belakang gang. Mobil polisi selalu patroli tiap malam melewati tempat itu.
2. Landed Houses
Walaupun tanah Singapura kecil, banyak rumah 1 tingkat ("Landed Houses") yang sudah 50–60 tahun lebih tidak ditinggikan. Banyak taman taman di sana.
BACA JUGA:Jelang Lawan Persita, Target Persib Berubah
Waktu pertama datang, dia menduga Singapura bakal seperti Hong Kong, bangunan tinggi di mana-mana, tapi kenyataannya jauh berbeda.
Kecuali di daerah kompleks HDB. Atau perumahan yang dibangun negara untuk penduduk lokal. Di tempat itu jarang ada daerah yang bangunan tinggi non stop.
3. Bus Bikin Telat
Bagi orang yang baru datang, jangan naik bus ke tempat kerja di Singapura, kalau tidak mau telat melulu.
Jalan raya di Singapura macetnya tidak kalah dengan Jakarta, jadi kalau tidak mau telat melulu, naiklah MRT.
BACA JUGA:Persib vs Persita, Stadion GBLA Bakal Dipenuhi Anak-Anak, Ada Apa?
Walau sempit seperti kaleng sardin, kereta listriknya datang tiap 3–5 menit, dan jauh lebih bisa diandalkan daripada bus umum atau mobil/taxi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: