Justru di Cirebon Imam Suprayogo dapat Ilmu yang Dicari, Gabungan antara Pengetahuan Umum dan Agama

Justru di Cirebon Imam Suprayogo dapat Ilmu yang Dicari, Gabungan antara Pengetahuan Umum dan Agama

Prof Dr Imam Suprayogo. -Istimewa-radarcirebon.com

BACA JUGA:Minum Perasan Jeruk Nipis Setiap Pagi Hari, Rasakan Manfaatnya

Demikian pula dengan diplomasi. Penyampaian gagasan juga harus meyakinkan.

Kedua, keterampilan berbahasa Arab dan Inggris. Kedua bahasa tersebut wajib dikuasai. Bahasa Arab sebagai bahasa agama dan bahasa Inggris sebagai bahasa dunia. Keterampilan berbahasa butuh pembiasaan serta dilakukan setiap hari.

“Jika perlu, akademik perlu mewajibkan mahasiswa berbahasa Arab atau Inggris selama perkuliahan berlangsung,” paparnya.

Ketiga, keterampilan memahami dan menjelaskan kandungan Alquran dan Hadis, sebagai sumber pokok dari ajaran agama Islam.

BACA JUGA:Nama Cawapres Ganjar Sudah Mengerucut, Hasto: Tinggal Diumumkan

Menurutnya, keterampilan ini yang paling penting, mengingat fenomena saat ini banyak varian Islam, dari yang ekstremis, toleran, hingga liberal.

“Pada hakikatnya Islam itu agama yang rahmatan lil alamin. Islam itu satu, juga sebagai pemersatu. Namun karena penafsiran yang berbeda, juga menimbulkan corak yang berbeda,” urainya.

Selain tiga keterampilan tersebut, yang harus menjadi tradisi di dunia akademik adalah literasi. 

Menurutnya, literasi merupakan roh dari tri dharma perguruan tinggi. Terlebih, mahasiswa pascasarjana dan doktor tidak akan pernah lepas dengan kajian dan penelitian.

BACA JUGA:Soal Tragedi Kanjuruhan, Erick Thohir: Tidak Pernah Menghilangkan Kedukaannya

“Banyak mahasiswa yang terhambat pada bagian ini. Ketika ditanya semester berapa, mengaku semester akhir, tinggal skripsi, tinggal thesis, tinggal disertasi. Nah, tinggalnya ini yang menghambat,” candanya.

Prof Dr Imam Suprayogo adalah seorang tokoh yang cukup terkenal dengan ide – ide pembaharuan dalam keilmuan umat Islam. Merupakan narasumber yang didengar pendapatnya dalam masalah pendidikan.

Dia pemegang Rekor MURI untuk konsistensi menulis setiap hari di blog tiga tahun tanpa jeda sejak 16 Juni 2008 - 15 Juni 2011. 

Menulis setiap hari dilakukan sehabis shubuh. Karena ada waktu luang dan anak-anak sudah pada besar, maka ia berkesempatan untuk menulis, sampai menjadi ketagihan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: