Selama 7 Tahun Bedamai dengan Jin, Bermula dari Kontrak Rumah Kosong hingga Hal Tak Terduga

Selama 7 Tahun Bedamai dengan Jin, Bermula dari Kontrak Rumah Kosong hingga Hal Tak Terduga

Pengalaman tinggal di rumah tua dengan penunggu jin. Foto hanya ilustrasi. -istimewa-radarcirebon.com

BACA JUGA:SYL Dicegah Pergi Keluar Negeri, Polda Metro Jaya Lakukan Pemeriksaan Atas Dugaan Pemerasan Pimpinan KPK

Langsung merinding hebat dong saya. Trus sebelum dia, ada juga keluarga yang ngontrak namun hanya sebulan bertahan dan pindah.

Sejak saat itu kami melalui hari dalam ancaman dan intimidasi jin. Saya jd kasian sama anak-anak yang belum bisa membentengi diri.

Saya merajuk sama zaujii minta pindah rumah saja, padahal kami belum sebulan tinggal di situ. Tapi zaujii menolak, emang gampang pindah rumah?

Zaujii coba menemui Ust Luqman Hafidzohulloh, mohon beliau bantu meruqiyah rumah kami. Namun beliau menasehati kami agar rajin sholat sunnah dan membaca Al Quran ditiap ruang dan sudut rumah secara bergantian. Bentengi diri dan semua anggota keluarga dengan dzikir pagi-petang.

BACA JUGA:Promo PayLater BCA Bunga Cicilan 0 Persen Loh, Belanja Sekarang Bayar Nanti

Akhirnya saya muroja'ah lagi buku-buku tentang Jin karya Syaikh Abdus Salam Bali.

Kami mulai mengamalkan nasehat Ustad Luqman dan mengundang salah seorang Ustad untuk mengisi ta'lim pekanan di rumah kami. Jazaahumallohu khoiron.

Anak-anak saya ajarkan dzikir pagi-petang dan mengaji setiap hari bagi yang sudah bisa baca Qur'an. Yang kecil-kecil saya ajari senantiasa mengucap basmalah jika memulai sesuatu dan ta'awudz terutama jika hendak masuk kamar mandi, karena di situlah sarangnya Jin, termasuk jika ingin main lempar-lemparan.

Saya mulai mengedukasi anak-anak kalo kita tinggal bersama Jin, jadi tidak boleh bertingkah sembrono, mesti banyak melindungi diri agar tidak diganggu.

BACA JUGA:Kemenag Menaruh Perhatian Terhadap Umroh Backpacker, Menag Yaqut: Kita Sinkronkan Aturan dengan Arab Saudi

Alhamdulillaah 6 bulan kami mulai berdamai dengan Jin dan anak-anak sudah sangat jarang sakit. Saya sangat bersyukur tidak jadi pindah karena kami sudah sangat nyaman di rumah tersebut, luas dan adem.

Namun keusilan Jin masih terus kami alami apalagi jika ada tamu yang baru nginap, semacam perkenalan. Tengah malam suka ada langkah kaki di ruang tengah dan teras belakang rumah.

Suatu waktu saat produksi kue kering sedang berjalan, kami biasa menerima pegawai baru. Ada beberapa yang hanya masuk kerja sehari, besoknya sudah tidak masuk lagi.

Saya tanya kenapa berhenti kerja, ternyata mereka melihat keanehan dan penampakan di kamar mandi belakang yang sejajar kamar-kamar kos yang dipake untuk ruang produksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: