Peringati Hari Santri Nasional 2023, Warga Sumurkondang Lakukan Kegiatan Ini
Perangkat Desa dan Tokoh Masyarakat di Desa Sumurkondang hadir dalam perayaan Hari Santri Nasional 2023 di desa setempat -ISTIMEWA/RADARCIREBON.COM-
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Meski Hari Santri Nasional jatuh pada 22 Oktober 2023, Pemerintah Desa Sumurkondang, Kecamatan Karangwareng, Kabupaten Cirebon, sudah memperingatinya.
Masyarakat setempat sengaja memperingati Hari Santri Nasional 2023 lebih awal, karena dibarengi dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Sehingga, peringatan Hari Santri Nasional 2023 kali ini lebih meriah, karena penggabungan dua event besar tersebut.
Peringatan Hari Santri Nasional 2023 di Desa Sumurkondang tersebut dipusatkan di sekitar lapangan bola setempat, pada Kamis 12 Oktober 2023.
BACA JUGA:Catet Jadwalnya! Bulog Cirebon Bakal Gelar Operasi Pasar di 4 Kota dan Kabupaten se-Ciayumajakuning
Dalam kegiatan tersebut, camat Karangwareng bersama unsur Forkopimcam tokoh masyarakat, tokoh agama, MUI dan ribuan masyarakat serta santri meriahkan peringatan Hari Santri Nasional 2023 tersebut.
Camat Karangwareng, Fiqih Budiansyah mengatakan, peringatan hari santri merupakan wujud pemerintah dan masyarakat dalam mengenang perjuangan para santri dalam mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Menurutnya, untuk menjaga kemerdekaan Republik Indonesia yang sudah diraih, para ulama kembali menggelorakan semangat perlawanan kepada para penjajah, dengan mengeluarkan resolusi jihad.
“Fatwa ini, merupakan salah satu upaya para ulama dan santri untuk mengusir para penjajah,” tuturnya.
BACA JUGA:Gelar Reses, Suhaili Banjir Aspirasi Warga Kayuwalang Kota Cirebon
Sementara, Kuwu Sumurkondang, Herianto bahwa semangat perjuangan yang digelorakan oleh para ulama dan santri, lebih kepada faktor menjaga tanah air.
“Jadi, jargon dalam perjuangan para ulama dan santri saat itu, yaitu Hubbul Wathon Minal Iman, artinya cinta tanah air merupakan bagian dari iman,” ungkapnya.
Dia menambahkan, wujud dari Hubbul Wathon Minal Iman ini diimplementasikan dengan mempertahankan kemerdekaan dan mengusir penjajah yang hendak menguasai Indonesia kembali saat itu.
“Oleh karena itu, perjuangan yang dilakukan oleh para ulama ini, lebih banyak karena faktor nasionalisme,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase