Desa Kedung Bunder Krisis Air Bersih, DPRD Desak PDAM Perbaikan Jaringan Pipa Distribusi Air

Desa Kedung Bunder Krisis Air Bersih, DPRD Desak PDAM Perbaikan Jaringan Pipa Distribusi Air

BANTUAN. Anggota DPRD Kabupaten Cirebon Shofatillah saat menggelar reses di Desa Kedung Bunder dengan memberikan bantuan air bersih.-DPRD Kabupaten Cirebon-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Dampak musim kemarau terus meluas di Kabupaten Cirebon, salah satunya terjadi di Desa Kedung Bunder, Kecamatan Gempol. Masyarakat setempat mengaku kesulitan untuk mendapatkan air bersih selama musim kemarau ini.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka harus mengeluarkan biaya tambahan untuk kebutuhan air. Air yang dibeli tidak hanya untuk masak dan minum saja, air pun digunakan untuk mandi dan juga mencuci.

Anggota DPRD Kabupaten Cirebon, Hj Sofatilah SH mengaku prihatin dengan kondisi masyarakat yang saat ini kekurangan air bersih. Dengan kondisi seperti ini jelas biaya hidup pun akan bertambah.

"Saya sudah beberapa tahun ini melakukan reses di Blok Situ Pejagan Asem ini, yang dikeluhkan masyarakat adalah masalah air bersih khusunya pada saat kemarau ini. Masyarakat biasanya menggunakan air sungai untuk kebutuhan MCK, tapi sekarang air sungainya saja kering," ujar Shofatilah saat menggelar reses di daerah tersebut, Rabu (18/10)

BACA JUGA:Profesor Ini Bilang, Hamas Belajar dari Perang Gerilya Indonesia, Meniru Taktik Jenderal Sudirman

BACA JUGA:Riwayat Pendidikan Mahfud MD, dari Pesantren ke UGM

Menurutnya, masyarakat Desa Kedung Bunder biasanya memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan mandi dan mencuci. Sedangkan untuk kebutuhan minum dan memasak masyarakat biasanya menggunakan air galon.

"Sekarang ini kondisi air sungainya saja kering jadi untuk mandi masyarakat terpaksa menggunakan air galon. Ini kan jelas ada biaya tambahan," katanya.

Dia menjelaskan, sebelum masyarakat mengalami kesulitan air bersih, PDAM sebenarnya sudah masuk ke daerah tersebut. Namun ada kerusakan pipa, dan belum ditindaklanjuti. "Pipa dari PDAM sebenarnya sudah ada, namun ada kerusakan. Tapi kok enggak segera ditindaklanjuti oleh PDAM," tandasnya.

Sementara untuk perumahan komersial yang ada disekitar daerah tersebut menurut Sofatilah mengunakan air dari PDAM. Sedangkan untuk masyarakat tidak bisa menikmati air dari PDAM. "Kasihan kalau begitu masyarakat, harus nya kepentingan masyarakat didahulukan," tuturnya.

BACA JUGA:Saham Bandara Kertajati Jadi ‘Rebutan’ Investor India, Arab Saudi dan Singapura, Pilih Siapa?

BACA JUGA:Bumbu Mistis Pilwu Serentak Kabupaten Cirebon, Begadang Jaga TPS

Politikus Gerindra itu mengaku akan mendorong pihak PDAM untuk segera menindaklanjuti kerusakan pipa di Desa Kedung Bunder tersebut. Karena air merupakan kebutuhan yang paling penting bagi masyarakat.

"Jangan prioritaskan distribusi air bersih ke perumahan yang sifatnya komersil dulu dong. Masyarakat sekitar justru diabaikan. Bayangkan yang terdampak kesulitan air bersih ini sekitar 300 an warga yang terdiri dari RT1 dan RT 2. Masyarakat sudah minta diperbaiki melalui PDAM Cabang Palimanan tapi tidak direspon," ucapnya.

Sementara itu, Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Jati Kabupaten Cirebon, Suharyadi SE MH saat dikonfirmasi mengaku akan segera menindaklanjuti keluhan warga tersebut. "Minta titik lokasinya, nanti langsung kita tindaklanjuti," katanya diangkat. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: