BRI Semakin Kuat, 9 Bulan Cetak Laba Rp44,21 Triliun dan Kredit Tumbuh 12 Persen
Direktur Utama BRI, Sunarso-ISTIMEWA/RADARCIREBON.COM-
BACA JUGA:AHM Rilis New Honda Scoopy dengan Garansi Rangka 5 Tahun
"Angka tersebut semakin memperkokoh BRI sebagai bank dengan portofolio kredit berkelanjutan terbesar di Indonesia”, tambahnya.
Keberhasilan BRI dalam menyalurkan kredit tersebut juga diimbangi dengan manajemen risiko yang baik.
BRI berhasil menurunkan Loan at Risk (LAR), dimana hingga akhir Kuartal III 2023 LAR BRI tercatat sebesar 13,80 persen.
Angka tersebut membaik atau menurun apabila dibandingkan dengan LAR BRI pada September 2022 yang sebesar 18,68 persen.
BACA JUGA:Jadwal Lengkap Kereta Cepat Jakarta Bandung, Wajib Tahu Biar Gak Ketinggalan Jam1
“Kami optimistis di tahun depan LAR BRI dapat kembali pada kondisi pra-pandemi, yakni di kisaran 9-11 persen”, ungkapnya.
Upaya BRI dalam menjaga kualitas kredit juga berdampak terhadap Credit Cost BRI yang membaik, dari semulai 3,02 persen pada Kuartal III 2022 menjadi 2,44 persen pada Kuartal III 2023.
Sebagai bagian dari soft landing strategy, BRI juga tetap menyediakan pencadangan yang memadai, dimana hingga akhir Kuartal III 2023 tercatat NPL Coverage BRI mencapai sebesar 228,65 persen.
“Dari sisi penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), BRI mencatatkan total DPK sebesar Rp1.290,29 triliun atau tumbuh 13,21 persen yoy."
BACA JUGA:Jadwal Lengkap Kereta Cepat Jakarta Bandung, Wajib Tahu Biar Gak Ketinggalan Jam1
"Penopang utama DPK BRI masih bersumber dari dana murah (CASA) dengan porsi mencapai 63,64 persen atau sebesar Rp821,14 triliun."
"Pertumbuhan tertinggi berasal dari Giro BRI yang tumbuh sebesar 28,12 persen yoy. Kinerja Giro BRI tersebut tak terlepas dari strategi perseroan yang fokus pada optimalisasi value chain melalui wholesale transaction banking dan digitalisasi wholesale transaction banking dengan platform Qlola."
"Yang mengintegrasikan berbagai fitur unggulan, yaitu Cash Management, Trade Finance, Supply Chain Management, Foreign Exchange (Forex), Investment Services, dan Financial Dashboard,” jelasnya.
Fee-based Income (FBI) BRI Group juga tercatat tumbuh 12,19 persen yoy menjadi senilai Rp15,56 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase