Suasana Salat Jumat dengan Adzan Pitu di Masjid Sang Cipta Rasa
Adzan Pitu dikumandangkan saat salat Jumat di Masjid Sang Cipta Rasa.-Dedi Haryadi-radarcirebon.com
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Adzan Pitu baru saja ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) Indonesia dari CIREBON oleh Kemendikbudristek.
Bagaimana suasana salat Jumat di Masjid Sang Cipta Rasa? Wartawan radarcirebon.com turut menyaksikan bagaimana tradisi tersebut masih tetap lestari.
Salat Jumat yang dihelat pada 27, Oktober 2023 sama seperti sebelumnya. Hanya saja pada kali ini, Adzan Pitu dilaksanakan dengan muadzin yang menggunakan pakaian serba putih.
Terdapat 2 jenis pakaian yang biasa dipakai mudzin Adzan Pitu di Masjid Sang Cipta Rasa. Yakni serba hijau dengan sorban putih, atau serba putih.
BACA JUGA:Sejarah Adzan Pitu Cirebon yang Berawal dari Mengusir Wabah Penyakit
Untuk salat Jumat kali ini, muadzin menggunakan pakaian serba putih. Berbeda dengan pekan lalu yang memakai pakaian berwarna hijau.
Saat Adzan Pitu menggema memang suasananya sangat berbeda dengan yang biasa didengar untuk panggilan salat 5 waktu.
Sebab, adzan ini dilantunkan secara serentak oleh 7 muadzin secara bersamaan dengan nada yang juga berbeda.
Candra seorang mualaf usai salat Jumat di Masjid Sang Cipta Rasa mengaku, sesekali melaksanakan ibadah di masjid tersebut. "Di sini enak, sejuk dan adem. Barokah ya," ungkap dia.
BACA JUGA:Adzan Pitu, Brai dan Krupuk Mlarat Resmi Jadi Warisan Budaya Tak Berbenda Indonesia dari Cirebon
Diungkapkan dia, salah satu yang membuat dirinya salat di Masjid Sang Cipta Rasa adalah keberadaan Adzan Pitu setiap Hari Jumat. Apalagi, masjid ini adalah peninggalan para wali.
Sejarah Adzan Pitu
Tradisi ini, berawal dari ratusan tahun yang lalu. Sejarah Adzan Pitu Cirebon diyakini berawal dari masa munculnya wabah penyakit hingga membuat masyarakat banyak yang meninggal dunia.
Wabah kuno tersebut dinamakan Baruan Nandi, penyakit ini datang di masa awal Kesultanan Cirebon berdiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: