949,45 Hektare Tambak Terendam Selama Banjir
INDRAMAYU - Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perikanan dan Kelautan di Kecamatan Indramayu dan Kecamatan Balongan, merilis kerugian yang dihadapi para petani tambak atau pembudidaya ikan selama banjir. Berdasarkan data yang diperoleh, banjir telah menenggelamkan sedikitnya 949,45 hektare tambak. Dari angka tersebut, 814,85 hektare tambak diantaranya berada di wilayah Kecamatan Indramayu. Sementara 134,6 hektare sisanya berada di wilayah Kecamatan Balongan. “Untuk total ikan yang hanyut terbawa banjir di dua kecamatan tersebut, mencapai 22.698.400 ekor ikan dari berbagai jenis,” papar Edi Warmadi, Kepala UPTD Perikanan dan Kelautan yang menangani dua kecamatan tersebut, Selasa (4/2). Ia menjelaskan secara rinci, perolehan angka tersebut tersebar di beberapa desa yang memiliki tambak. Untuk wilayah Kecamatan Indramayu, diantaranya di Desa Pabean Udik dengan jumlah luas lahan tambak yang terendam mencapai 33 hektare. Sementara untuk wilayah Karangsong mencapai 189,6 hektare, dan Desa Tambak 56,5 hektare. Di Desa Singaraja terdapat 88,6 hektare tambak yang turut terendam, dan Singajaya luasnya mencapai 404 hektare. Untuk wilayah Paoman, luas tambak yang terendam mencapai 27,75 hektare, dan Margadadi 19,5 hektare. Sementara untuk wilayah Kecamatan Balongan, tambak yang terendam diantaranya terletak di Desa Tegalurung dengan luas mencapai 38,5 hektare, Desa Balongan 68,7 hektare, dan Desa Majakerta 95 hektare. Tidak hanya itu, banjir juga menyapu areal tambak di Desa Sukareja 16,25 hektare, dan Rawadalem 0,75 hektare, serta Tugu 0,9 hektare. Petani tambak di wilayah tersebut sebelumnya telah menanam berbagai jenis ikan di areal tambaknya. Untuk wilayah Kecamatan Indramayu jenis Udang Windu yang telah ditebar jumlahnya mencapai 855.000 ekor, Udang Vaname 19.430.000 ekor, Bandeng 779.000 ekor, dan Lele 500 ekor. Sementara untuk di Kecamatan Balongan, Udang Windu yang tersapu banjir mencapai 204.000 ekor, Udang Vaname 842.400 ekor, Bandeng 68.000 ekor, Lele 14.000 ekor, dan Gurame 2.000 ekor, serta Nila 4.000 ekor. “Saat ini kami belum dapat menentukan berapa kerugian dalam rupiah. Pendataan masih terus dilakukan di lapangan. Baru ada satu kelompok yang melaporkan kerugiannya dengan total kerugian mencapai Rp38 miliar,” jelasnya. Kerugian tersebut dialami kelompok budidaya Mahkota Raja di Desa Singaraja Kecamatan Indramayu yang memilki 40 anggota dengan luas tambak mencapai 340 hektare yang sudah ditanami 20.000 ekor Udang Vaname. Termasuk milik ketua kelompoknya, yakni H Maptu’in yang mencapai 40 hektare. (cip)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: