NU Gelar Forum Ulama Internasional Sikapi Situasi Palestina
Ketua PBNU KH Yahya Cholil Staquf-PMJ News-
JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Menyikapi perkembangan kekerasan di Timur Tengah yang kian memburuk, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) gelar sebuah forum.
Forum yang akan digelar tersebut bertajuk R20 International Summit of Religious Authorities (ISORA).
Forum ini berfokus pada peran agama dalam mengatasi kekerasan di Timur Tengah.
BACA JUGA:Rekomendasi Storage Box untuk Kulkas dari Ryo Home, Rapi dan Estetik!
Kemudian, ancaman terhadap tatanan internasional yang didasarkan pada aturan dan kesepakatan.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengatakan forum ini merupakan inisiatif yang didukung oleh gerakan R20.
Sebuah gerakan keagamaan internasional dalam merespons konflik yang terus bereskalasi di wilayah Gaza dan sekitarnya.
Hal itu disampaikan kiai yang akrab disapa Gus Yahya dalam konferensi pers PBNU: Konflik Palestina-Israel di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa 31 Oktober 2023.
BACA JUGA:Dua Punggawa Persib Bandung Absen Hadapi Madura United, Begini Komentar Bojan Hodak
“PBNU akan menggelar satu forum konferensi atau muktamar internasional dengan mengundang para pemimpin agama dan para pemegang wewenang keagamaan dari berbagai belahan dunia,” kata Gus Yahya.
Rencananya, forum yang digadang-gadang akan menjadi ajang mediasi antara para pemimpin dan pemegang wewenang agama di berbagai belahan dunia itu akan diselenggarakan di Jakarta pada Senin, 27 November 2023.
Dia menyebutkan PBNU akan mengundang para pemimpin dan pemegang wewenang keagamaan dari seluruh dunia.
Terutama mereka yang telah berpartisipasi dalam forum R20 sebelumnya dengan jumlah partisipan sekitar 150 orang.
BACA JUGA:Bupati dan Wakil Bupati Cirebon Akan Habis Masa Jabatannya Dipenghujung 2023
Gus Yahya juga menjelaskan forum ini akan membahas berbagai masalah terkait dengan kekerasan di Timur Tengah, ketidakadilan, penindasan, serta ancaman terhadap tatanan internasional.
“Secara khusus sebagai topik dari forum ini dan sebagai tema dari konferensi ini ialah The Role of Religion in Addressing Violence in Middle East and Threats to a Rule Based International Order,” lanjutnya.
Gus Yahya menyebutkan tagline dari forum ini adalah Let us unite to abolish the primordial psychical of hatred, tyranny, and violence that plagues humanity yang mengajak untuk bersatu dalam menghapuskan lingkaran setan primordial dari kebencian, tirani, dan kekerasan yang merundung kemanusiaan.
BACA JUGA:Tak Seperti Covid-19, Cacar Monyet Minim Sebabkan Kematian, Tapi...
Tak hanya itu, dia juga mengeklaim pihaknya telah mendapatkan dukungan dari Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo yang rencanaya juga bakal membuka secara resmi forum ini.
“Saya sudah menghadap Pak Presiden untuk menyampaikan rencana menggelar forum ini dan memohon kesediaan Pak Presiden untuk membuka secara resmi. Alhamdulilah, beliau bersedia,” terangnya.
Dia juga berharap forum ini tidak hanya akan menghasilkan pernyataan atau wacana semata.
Terapi juga kesepakatan konkret dan strategi bersama untuk melibatkan pemimpin agama sebagai agen perubahan dalam mengatasi masalah kemanusiaan yang mendesak.
BACA JUGA:Tidak Seperti Dulu, Gunakan Air Tanah Harus Izin Kementerian ESDM, Nih Syaratnya
“Kesepakatan tentang satu langkah dan strategi bersama untuk bergerak bersama di antara agama-agama ini sebagai upaya bersama yang merupakan manifestasi iman kepada Tuhan.
Manifestasi kesetiaan kepada moralitas dan etika universal yang dibawakan agama-agama untuk berperan nyata di dalam mengatasi masalah kemanusiaan yang luar biasa ini,” pungkas Gus Yahya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase