Dijaga Ketat Polisi, Korban Selamat Oplosan Makin Membaik

Dijaga Ketat Polisi, Korban Selamat Oplosan Makin Membaik

CIREBON - Dua korban selamat miras oplosan, Zaenal Arifin (22) alias AW warga Pamengkang dan Supena (32) warga Kanggraksan, kini dirawat di Ruang Soka RSUD Gunung Jati Cirebon. Sementara Rama Prasetiadi (15) warga Kanggraksan masih dirawat intensif di RS Putera Bahagia. Keberadaan mereka, dijaga ketat pihak kepolisian. Saat ditemui Radar di kamar tujuh Ruang Soka, Jumat (7/1) sekitar pukul 19.00 WIB, Zaenal mengaku mendapatkan miras jenis arak bali tersebut dari seorang yang dikenalnya di jalan, mengaku bernama Ferry. Dia dan Ferry kenal cukup lama karena sering nongkrong di sekitar Kanggraksan. “Ferry- nya setelah ngasih langsung pergi, tapi gak ikut minum. Katanya jenisnya arak bali,” ujarnya, kemarin. Ditambahkan Zaenal, sebelum masuk rumah sakit, dia merasa kepanasan pada bagian dada dan tidak bisa tidur. “Sekarang lumayan membaik, tinggal sakit perut, tapi sudah agak mendingan,” ungkapnya sembari mengatakan ingin cepat keluar dari RS dan bekerja lagi seperti biasa yakni menjaga toko di Mundu. Sementara, keterangan ibunda Zaenal yang sudah dua hari menunggui korban di RS, korban sudah menghabiskan sekitar 8 botol cairan infus. Namun perkembangannya sejauh ini semakin membaik. “Mudah-mudahan setelah ini jadi sadar dan nurut sama orang tua,” tukasnya. Tak berbeda jauh, kondisi Supena pun berangsur membaik dan masih dalam pengawasan dokter. R Prasetia (15) korban selamat yang dirawat di RS Putera Bahagia pun masih dirawat intensif dan sekarang masih dalam pengawasan dokter. Menurut keterangan petugas jaga ruang Soka yang enggan disebutkan namanya, Zaenal dan Supena masuk Kamis (6/1) sekitar pukul 10.00 WIB dan langsung ditempatkan di kamar 7 dan 8. Dia mengatakan, selama dirawat korban juga dijaga pihak kepolisian berpakaian preman. “Kondisi korban sudah mulai membaik, selama di sini juga dijaga polisi,” bebernya. Pada kesempatan itu, Radar sempat bertemu dan berbincang dengan dua anggota Reskrim dari Polsek Seltim. Menurutnya, pihaknya berjaga di rumah sakit sejak korban masuk dan dirawat. Petugas yang berjaga pun seperti biasa, selalu bergantian sesuai jam piket dan berjaga untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. “Ini perintah langsung dari Kapolsek Seltim,” ujarnya singkat. Kapolres Cirebon Kota AKBP H Dani Kustoni SH SIK MHum mengatakan, pihaknya saat ini belum menetapkan siapapun sebagai tersangka pada kasus ini. Pihaknya masih memeriksa korban yang selamat dan menunggu hasil dari Rumah Sakit Bhayangkara. “Sampai sekarang semuanya masih saksi, kita masih memeriksa saksi-saksi dan mengumpulkan bukti-bukti,” ucapnya. Terpisah, salah seorang dokter umum di Kota Cirebon, dr Sri Laelan Erwani mengatakan, liver atau hati berfungsi untuk menetralisir beraneka macam racun. Setelah makanan atau minuman masuk ke dalam tubuh, kemungkinan saat mendapati di dalam tubuh terdapat minuman keras bercampur dengan obat-obatan, membuat hati tidak dapat menetralisir racun dengan sempurna. Sehingga asupan yang telah disaring oleh liver, tetap masuk ke dalam tubuh melalui aliran darah dan merusak organ lainnya. \"Liver itu kan tempat netralisir segala macam racun yang sesudahnya diserap dan masuk ke aliran darah. Karena tidak sempurna, akhirnya racun dibawa oleh aliran darah dan semua organ jadi rusak,\" ujarnya. Bila memang racun yang sudah masuk ke dalam tubuh begitu kuat, hal ini bisa langsung menghentikan fungsi jantung. Namun bila hanya meminum arak, kemungkinan kecil akan menyebabkan kematian. Zat yang berbahaya yang menyebabkan kematian selama ini adalah zat yang dicampurkan dengan arak. \"Saya kira kalau hanya minum arak saja tidak akan ada yang meninggal. Paling parah itu mabuk,\" lanjutnya. Dijelaskan lebih lanjut kerusakan yang disebabkan oleh minuman oplosan, itu bergantung dari pada zat yang dicampurkan. Ada beberapa minuman oplosan yang menyebabkan kerusakan pada saraf, paru-paru dan otak. \"Setiap senyawa akan memberikan dampak yang berbeda. Termasuk juga dosis yang digunakan. Bila sudah melewati batas dosis, hal yang akan didapat juga berbeda,\" tukasnya. (dri/kmg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: