Waspada Bencana Banjir dan Longsor, Pj Gubernur Jabar Minta Kabupaten dan Kota Lakukan Pencegahan

Waspada Bencana Banjir dan Longsor, Pj Gubernur Jabar Minta Kabupaten dan Kota Lakukan Pencegahan

Ilustrasi banjir -Hans-Pixabay

BANDUNG, RADARCIREBON.COM – Memasuki musim pancaroba, Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin meminta kabupaten dan kota waspada bencana ketika sudah mulai musim hujan.

Menurut Bey, musim hujan sudah mulai turun secara sporadis di beberapa daerah di Jabar dan prediksi BMKG puncak musim akan terjadi Januari - Maret 2024. 

Banjir dan longsor menjadi bencana yang paling patut diwaspadai. Data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG), berdasarkan wilayah potensi gerakan tanah per November 2023, terdapat 473 kecamatan dari 627 kecamatan di Jabar yang memiliki potensi gerakan tanah menengah – tinggi. 

“Data dan fenomena ini harus kita sikapi dengan bijaksana dan waspada," ujar Bey Machmudin saat apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi tingkat Provinsi Jawa Barat di Bale Rame Sabilulungan Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu 8 November 2023. 

BACA JUGA:Gelar Kejuaraan Tarkam di Kabupaten Cirebon, Menpora: Dari Ratusan Atlet, 20 Persennya Pasti Punya Potensi

Menurut Bey, langkah strategis yang dapat dilakukan pemda kabupaten dan kota yakni, pertama, memantau intensif kondisi masing-masing wilayah potensial sebagai sumber bencana dan atau terdampak bencana. 

Kedua, menyampaikan informasi ancaman bencana yang dapat mudah dipahami publik. 

Ketiga, mempersiapkan dan mengecek seluruh sumber daya yang sewaktu-waktu harus dikerahkan dalam penanganan darurat bencana. 

Keempat, persiapan jalur - jalur dan tempat evakuasi sampai ke tingkat desa dan kelurahan. 

BACA JUGA:Tak Gentar Lawan Militer Israel, Pasukan Hamas Beri Pesan Ini Kepada Dunia

"Serta serta pembuatan rencana kontinjensi dari tingkat kabupaten dan kota sampai ke tingkat desa dan kelurahan,” sebut Bey.

Sebelum apel siaga bencana, Pemdaprov Jabar juga telah menggelar rakor penanganan bencana banjir dan tanah longsor dengan berbagai stakeholders

Bey mengatakan, keberhasilan penanggulangan bencana bergantung pada sistem penanggulangan bencana, sarana prasarana penunjang yang mumpuni, serta koordinasi yang baik antar-stakeholders dan masyarakat di wilayah rawan bencana. 

Apel siaga diikuti kesatuan keamanan, instansi vertikal, perangkat daerah provinsi maupun kabupaten kota, serta PMI dan relawan bencana. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase