Tingkatkan Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan, Apindo dan Kadin Kabupaten Cirebon Gelar Kegiatan Ini

Tingkatkan Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan, Apindo dan Kadin Kabupaten Cirebon Gelar Kegiatan Ini

DPP Apindo Kabupaten Cirebon bersama Kadin Kabupaten Cirebon menggelar seminar bertema Menuju Indonesia Maju Melalui Literasi dan Inklusi Keuangan, Kamis 16 November 2023.-DEDI HARYADI-RADARCIREBON.COM

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Apindo Kabupaten Cirebon bersama Kadin Kabupaten Cirebon menggelar seminar bertema Menuju Indonesia Maju Melalui Literasi dan Inklusi Keuangan.

Seminar tersebut berlangsung di Aston Cirebon Hotel & Convention Center, Kamis malam 16 November 2023.

Acara tersebut didukung pula oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan Jawa Barat, PT Ciptadana Asset Management, NOBU Bank Cabang Cirebon, Hanwha Life Insurance Indonesia, serta Mirae Asset Sekuritas.

Ketua Apindo Kabupaten Cirebon, Ir Asep Sholeh Fakhrul Insan, ST, SH kepada radarcirebon.com mengatakan, acara serupa sebelumnya telah berlangsung perdana di Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis lalu 12 Oktober 2023.

BACA JUGA:Pelayanan Publik di Kota Cirebon Dapat Apresiasi dari Ombudsman RI

"Acara tersebut berjalan sukses dan menghadirkan pelaku usaha, investor, dan akademisi," katanya.

Dijelaskan Asep, berdasarkan data dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) pada situs ojk.go.id pada tahun 2022, tingkat literasi dan inklusi keuangan Jawa Barat berada pada angka 56,10 persen dan 88,08 persen.

"Jumlah itu lebih tinggi berbanding tingkat literasi dan inklusi keuangan nasional yang berada pada angka 49,68 persen dan 85,10 persen.”

“Selisih angka persentase literasi dan inklusi keuangan cukup besar. Hal itu menunjukan, masyarakat Indonesia, termasuk Jawa Barat, belum memiliki pemahaman yang memadai, mengenai karakteristik dan peraturan berbagai produk serta layanan sektor jasa keuangan," jelasnya.

BACA JUGA:Asuransi Astra Raih Peringkat Pertama Top 20 Financial Institution

Asep menuturkan, penyebab kurangnya literasi dan inklusi keuangan bisa karena terjadinya stunting.

"Faktor sosial ekonomi, seperti pendapatan keluarga dan pendidikan, dapat berpengaruh terhadap stunting," tuturnya.

Asep sangat mendukung Indonesia maju dengan memajukan literasi dan inklusi keuangan.

Sementara itu, Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid, mencetuskan Empat Pilar Kadin Indonesia. Pilar kedua menyatakan pemberdayaan ekonomi nasional dan daerah.

"Hal itu sejalan dengan tujuan acara itu. Indonesia maju melalui literasi dan inklusi keuangan dapat menjadi langkah yang tepat untuk membangun ekonomi nasional dan daerah," ucapnya.

BACA JUGA:Nasib Levy Madinda dan Tyronne di Persib, Bojan Beri Bocoran

Achmad Dirgantara, dari BEI Kantor Perwakilan Jawa Barat mengatakan, pelaku bisnis, khususnya di Jawa Barat, harus bisa melihat peluang sumber pendanaan melalui pasar modal.

"Tidak hanya IPO saham, tetapi juga bisa lewat obligasi," katanya.

Masih di tempat yang sama, Kepala Cabang NOBU Bank Cirebon, Oeij Gwat Lie, menyebutkan, pihaknya siap membantu pelaku bisnis di Kota Cirebon, agar bisa mempercepat pertumbuhan dari aspek bisnis, networks, ide, dan terobosan baru.

“Program-program kami sebagai bagian dari misi literasi dan inklusi dari NOBU Bank,” sebutnya.

BACA JUGA:Dukung Palestina Merdeka, Warga Samadikun Bawa Bendera Ukuran Jumbo

Head of Life Plus Academy Departement Hanwha Life Indonesia, Vinita Susane, menuturkan, literasi keuangan, terutama dalam sektor asuransi, sangat penting, khususnya untuk pelaku bisnis.

"Perlindungan merupakan aspek penting untuk menjalani kestabilan dalam menjalankan bisnis. Asuransi dapat memberikan rasa aman dalam menjalankan bisnis,” tuturnya. (rdh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase