Satu Pasien Mpox Meninggal Dunia, Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSCM: Penyebabnya Sangat Kompleks

Satu Pasien Mpox Meninggal Dunia, Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSCM: Penyebabnya Sangat Kompleks

Satu pasien Mpox atau cacar monyet dinyatakan meninggal dunia di RSCM Jakarta. Ilustrasi:-pixabay-

“100 persen kasus berjenis kelamin laki-laki, dengan rentang usia terbanyak pada kelompok 30-39 tahun diikuti rentang usia 25-29 tahun, memiliki prilaku seks banyak pasangan dan berganti ganti pasangan dengan orientasi seksual terbanyak Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL)” jelas Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, dr. Farchanny.

BACA JUGA:Penentuan UMK 2024, Pj Gubernur Jabar: Cari Solusi Terbaik yang Dapat Diterima Semua Pihak

Farchanny menyebut 57 pasien Mpox itu mayoritas disertai penyakit penyerta dimana 39 di antaranya orang dengan HIV (ODHIV). 

Kemudian disertai penyakit sipilis ada 16 kasus, hipertensi 2 kasus, Herpes 2 kasus, dan TBC ada 2 kasus.

Kementerian Kesehatan, lanjutnya telah melaksanakan langkah langkah penanggulangan Mpox, mulai dari Surveilans untuk penemuan kasus aktif dan penyelidikan epidemiologi, terapeutik dengan pemberian terapi sesuai simptom dan mempersiapkan logistik antivirus. Selain itu juga dilakukan sosialisasi kewaspadaan Mpox kepada tentenaga kesehatan dan masyarakat.

Kementerian Kesehatan juga memberikan vaksinasi kepada kelompok rentan tertular Mpox termasuk kontak erat dengan pasien Mpox dan Orang Dengan HIV (ODHIV), dimana vaksinasi dosis 1 sudah dimulai pada 23 Oktober 2023.

BACA JUGA:Dukung Pencegahan Stunting, DPPKBP3A Kabupaten Cirebon Launching BKB HIU

“Vaksinasi juga sudah dilakukan, dosis pertama sudah diberikan kepada 495 orang, dan menyusul dosis kedua yang sudah kita mulai pada 21 November” lanjutnya

Farchanny mengimbau masyarakat untuk melakukan tindakan pencegahan, mulai dari praktik seks yang aman termasuk membatasi jumlah pasangan seks, serta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

“Jika mengalami gejala mengarah Mpox seperti muncul bintik-bintik merah dan demam, segera periksakan diri fasilitas layanan kesehatan terdekat, batasi kegiatan diluar rumah serta menghindari kerumunan.” imbuhnya. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase