Beredar Kabar Bukit Kembar Jalan Baru Kuningan Longsor, Berikut Faktanya

Beredar Kabar Bukit Kembar Jalan Baru Kuningan Longsor, Berikut Faktanya

Bukit kembar di Jalan baru lingkar timur sedang dikupas. -Agus Panther/Radar Kuningan-

KUNINGAN, RADARCIREBON.COM - Baru-baru ini beredar kabar, jalan baru Kuningan mengalami longsor. Bukit kembar yang menjadi icon jalan baru tersebut dikabarkan ambruk menutupi ruas jalan.

Seperti yang diterima Redaksi radarcirebon.com, video pendek yang menggambarkan lokasi jalan baru Kuningan tertutupi material tanah.

Dalam video tersebut juga diberi tulisan 'INFO: Jalan Baru Kuningan Longsor'. Dikutip dari radarkuningan.com, berikut fakta yang terjadi.

Seperti yang diketahui, Jalan Lingkar Timur Kuningan ditutup sementara untuk para pengguna jalan.

BACA JUGA:Becanda Soal Bom di Pesawat Pelita Air Rute Jakarta-Surabaya, Begini Tindakan Polisi

Pengguna jalan yang kerap memanfaatkan ruas jalan tersebut, dimohon untuk bersabar.

Sebab akses jalan dari Garatengah maupun Karangmangu belum dibuka untuk umum alias masih ditutup.

Pihak rekanan yakni PT Feri dari Bandung masih melakukan pemapasan bukit.

Empat alat berat dan beberapa kendaraan dump truk pengangkut tanah diterjunkan ke lokasi oleh kontraktor guna mempercepat proses pemapasan bukit kembar.

BACA JUGA:Pejuang Wadas Dukung Prabowo - Gibran Ternyata Hoaks, Begini yang Sebenarnya

Pembiayaan untuk pemapasan bukit kembar Jalintim berasal dari Kementerian PUPR sebesar Rp8 miliar.

Tujuannya agar tidak terjadi longsor yang bisa menutupi badan jalan. Bukit yang sebelumnya menjulang tinggi di sisi dan kanan badan jalan, kini nampak mulai landai. 

Pengupasan bukit kembar dibuat menjadi empat trap. Trap pertama mundur satu meter dari titik awal, trap kedua dan ketiga mundur 2 meter. Sedangkan trap terakhir atau 4 hanya dimundurkan 1 meter saja. 

Penutupan ruas jalan Garatengah-Karangmangu berimbas terhadap kepadatan volume kendaraan di jalan nasional Kuningan-Cirebon. Hampir setiap hari terjadi kemacetan di sejumlah titik.

BACA JUGA:Inilah Beberapa Fitur Terbaru Google, Nomor 5 yang Paling Ditunggu

Banyak juga pengguna jalan yang berniat ke Ciawigebang atau wilayah timur Kuningan lainnya dari Cilimus, akhirnya menggunakan jalan alternatif Japara-Sindangbarang. Meski jalannya tidak terlalu lebar namun cukup mulus dan tidak macet.

Rafik, pengawas dari PT Feri menjelaskan, pengupasan bukit menggunakan empat alat berat.

Tanah yang dikupas sengaja diturunkan ke badan jalan supaya lebih mudah diangkut oleh dump truk.

BACA JUGA:KPU Resmi Mengeluarkan Jadwal Debat Capres dan Cawapres Pemilu 2024, Berikut Rincian Tanggalnya

Jadi banyaknya material tanah yang menutupi ruas jalan ini bukan karena longsor, tapi memang sengaja diturunkan tanahnya.

"Kan nantinya material tanah diangkut dump truk untuk dibuang ke tempat lain," kata Rafik dikutip dari radarkuningan.com, Kamis 7 Desember 2023.

Rafik menjelaskan, proses pengupasan tebing akhir-akhir ini sering terkendala kondisi cuaca.

Di mana tiba-tiba sering terjadi turun hujan. Sehingga alat berhenti sementara melakukan pengupasan dan dilanjutkan kembali setelah cuaca cerah.

BACA JUGA:Safari Pembangunan, Bupati Imron Cek 10 Proyek Pekerjaan TA 2023, Termasuk SOR Watubelah

"Targetnya memang sampai akhir Desember 2023. Mudah-mudahan saja cuacanya bagus sehingga target bisa tercapai. Kalau hujan terus, ya bisa saja akhir Desember tidak rampung," katanya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: