Soal Kematian Ibu dan Bayi yang Viral, Begini Penjelasan RSUD Pantura MA Sentot Patrol Indramayu

Soal Kematian Ibu dan Bayi yang Viral, Begini Penjelasan RSUD Pantura MA Sentot Patrol Indramayu

Manajemen RSUD Pantura MA Sentot Patrol menggelar konferensi Pers, memberikan klarifikasi kasus kematian ibu dan bayinya saat persalinan-KOMARUDIN KURDI-RADAR INDRAMAYU

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM -  Video kematian ibu dan bayinya di RSUD Pantura MA Sentot Patrol, Kabupaten Indramayu, Senin 19 Desember 2023 malam viral di media sosial.

Ibu dan anak tersebut meninggal saat proses persalinan di RSUD Pantura MA Sentot Patrol, Kabupaten. Indramayu.

Pada tayangan video viral itu memperlihatkan jasad bayi malang tersebut terbungkus kain (bukan kafan).

BACA JUGA:Person Of The Year 2023, AKBP M Rano Tokoh Pelopor Layanan Kamtibmas

BACA JUGA:Bupati Imron: Jiwa Kesetiakawanan Harus Diperkokoh untuk Atasi Masalah Sosial

BACA JUGA:Hari Ini, Kamis 21 Desember 2023, Ruas Tol Kanci-Pejagan Terapkan Diskon Tarif 10 Persen

Sementara ibu sang bayi tergeletak di bangsal UGD RSUD Pantura MA Sentot dengan didampingi suaminya Tasrun dan beberapa orang lainnya. Tidak lama kemudian sang ibu juga meninggal dunia.

Dalam video tersebut juga terdengar suara seorang wanita menangis sambil mengucapkan penyesalan dan mengecam pihak RSUD Pantura MA Sentot.

Beragam komentar dari netizen. Tidak sedikit pula mengatakan, bahwa kematian ibu dan bayinya itu diduga  malpaktik. Sampai sampai kasus ini dibawa ke ranah hukum. Keluarga korban melaporkanmya ke Polres Indramayu.

Adanya kejadian tersebut, Manajemen RSUD Pantura MA Sentot Patrol langsung memberikan klarifikasi.

BACA JUGA:Pagelaran Seni Budaya Losari 2023, Bentuk Kepedulian Terhadap Karya Leluhur

BACA JUGA:Libur Nataru 2023-2024, Astra Tol Cipali Beri Diskon 10 Persen, Dimulai Dari Tanggal...

BACA JUGA:KONI Kota Cirebon Berharap Pemkot Bisa Akomodir Atlet Berprestasi ke SKPD atau BUMD

Dalam konferensi pers-nya diaula rumah sakit, Selasa 20 Desember 2023, Direktur RSUD Pantura MA Sentot Patrol, dr Ndaru Takaryanto, mengatakan penanganan medis dalam persalinan terhadap pasien bernama Kartini (23) warga Desa Keetawinangun, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu sudah sesuai SOP tindakan, penanganan persalinan.

Oleh karena itu, dr Ndaru membantah jika adanya tindakan malpraktik yang menyebabkan ibu dan anak tersebut meninggal dunia.

"Dokter dibantu suster sudah melakukan upaya tindakan medis sesuai SOP. Jadi adanya malpraktik pada proses persalinan ini tidak benar," kata Ndaru.

Sementara itu dokter spesialis kandungan, dr Iwan Budianto Sp OG, menjelaskan bayi anak dari Kartini tersebut sudah meninggal dunia saat masih didalam perut ibunya.

BACA JUGA:Singgah di Cirebon, SBY Sapa Kader Partai Demokrat

"Untuk memudahkan mengeluarkan sang bayi dilakukan epsiotomi. Setelah berhasil kita keluarkan, kondisi bayi tersebut sudah meninggal" jelasnya.

Iwan juga membantah, terkait kabar miring yang santer diperbincangkan, bahwa pada saat mengeluarkan sang bayi petugas medis memegang leher bayi. Menurutnya, saat dirujuk ke RSUD Pantura MA Sentot si ibu bayi mengalami kontraksi. (kom)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase