Apa yang Dimaksud dengan Istilah Dobby yang Viral di TikTok? Ternyata Ada Kaitannya dengan Masalah Kesehatan

Apa yang Dimaksud dengan Istilah Dobby yang Viral di TikTok? Ternyata Ada Kaitannya dengan Masalah Kesehatan

Apa arti dari kata "dobby" yang viral di TikTok?-Istimewa -radarcirebon.com

RADARCIREBON.COM - Pernahkah Anda mendengar kata dobby?  Kata Dobby sering muncul di TikTok dan media sosial lainnya karena Zee JKT48 disebut-sebut adalah dobby. Perlu Anda ketahui, dobby punya arti lain dalam dunia kesehatan. 

Baru-baru ini, kata dobby viral di TikTok dan di-mention banyak pengguna media sosial. Dalam bahasa gaul, Dobby  bukanlah tokoh dari film Harry Potter, melainkan istilah yang dikaitkan dengan gangguan kesehatan mental.

Menurut Research Gate, fenomena dobby ini bisa diartikan sebagai penebusan rasa bersalah yang menyebabkan seseorang melakukan tindakan self-punishment, meski terpaksa. 

Rasa bersalah biasanya muncul ketika kita melakukan sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai kita.

BACA JUGA:Mulai Senin Besok, Kemenkes Gelar Imunisasi Polio Serentak Secara Nasional

Perasaan ini sebenarnya merupakan perasaan yang baik karena memotivasi kita untuk mengambil pilihan yang tepat dan bertindak sesuai pedoman moral yang sah.

Namun, hal ini bisa menjadi masalah jika menyebabkan seseorang terus-menerus menghukum dirinya sendiri ketika merasa bersalah.  

Menurut penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari Tilburg University dan Vrije Universiteit Amsterdam, Rob Nelissen dan Marcel Zeelenberg, efek dobby ini terjadi ketika seseorang tidak punya cara untuk menebus kejahatan yang membuatnya merasa bersalah. Hal ini pada akhirnya mengarah pada hukuman diri sendiri.  

Perilaku menghukum diri sendiri bisa bermacam-macam bentuknya. Pada tingkat ekstrem, hal ini dapat merugikan diri sendiri. Jika Anda merasa ingin menghukum diri sendiri, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan.

BACA JUGA:KPK Putuskan Banding Atas Vonis Hakim Terhadap Rafael Alun Trisambodo

Mengajukan pertanyaan berikut dapat membantu Anda:  

1. Apakah perilaku ini konstruktif? 

2. Apakah hal-hal yang Saya lakukan membantu Saya menjadi lebih baik atau malah memperburuk kondisi Saya? 

3. Apa yang harus Saya lakukan untuk memperbaiki kesalahan Saya? 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: