Tawuran Geng Konten di Palimanan Barat Kabupaten Cirebon, 1 Tersangka Berhasil Ditangkap
Inafis Satreskrim Polresta Cirebon tiba di lokasi langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) usai tawuran geng konten di Palimanan Barat Kabupaten Cirebon. Foto:-Dedi Haryadi-Radarcirebon.com
“Kemudian kita dikenakan juga pasal 351 ayat 3 KUHPidana yang ancaman hukumannya minimal 15 tahun penjara,” tegasnya.
BACA JUGA: Wanita Dianiaya Pria Pengendara Motor di Bandung, Dipukul, Ditendang Mau Ditabrak Motor
Adapun motif tawuran terjadi karena kedua kelompok geng saling konten janjian atau COD di media sosial.
“Ada sekitar 15-20 orang dari wilayah Arjawinangun yang datang ke Blok Rahayu Tengah, Desa Palimanan Barat (Palbar), Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon untuk melakukan penyerangan,” tutur Kompol Anton.
Diberitakan sebelumnya, gerombolan geng konten kembali berulah di Kabupaten Cirebon.
Dua kelompok geng konten tersebut terlibat tawuran di Blok Rahayu Tengah, Desa Palimanan Barat (Palbar), Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon, Sabtu 23 Desember 2023 sekitar pukul 02.00 WIB.
Tawuran tersebut mengakibatkan satu orang remaja masih di bawah umur tewas akibat luka bacok. Tawuran konten ini melibatkan puluhan remaja dari dua kelompok berbeda di Kabupaten Cirebon.
Korban yang diduga dari kelompok lawan (Arjawinangun) mendatangi Blok Rahayu Tengah, Desa Palbar, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon melakukan penyerangan ke markas kelompok lawannya.
Namun saat tawuran terjadi, korban terbunuh dengan luka sabetan di bagian leher akibat senjata tajam dan bersimbah darah.
Usai terlibat tawuran dengan kelompok remaja desa setempat, korban sempat dilarikan ke rumah sakit Arjawinangun oleh rekan-rekannya, namun nyawanya tak tertolong karena luka yang cukup parah akibat sabetan senjata tajam.
Tim identifikasi dari Inafis Satreskrim Polresta Cirebon yang tiba di lokasi langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Petugas juga meminta keterangan saksi terkait tawuran dua kelompok konten yang menyebabkan hilangnya nyawa tersebut.
Warga di lokasi mengaku hanya mendengar suara gaduh dan tak berani keluar saat kelompok korban yang bersenjatakan samurai, golok dan celurit diduga melakukan penyerangan ke kelompok remaja desa setempat.
“Semalam saya melihat langsung kejadian dari balik jendela rumah. Gerombolan geng itu menyerang ke sini, jumlah motornya 15 motor lebih.”
“Ketika saya keluar rumah usai terjadi tawuran, di depan gerbang sudah banyak darah. Kemungkinannya, korban tersungkurnya tetap ada di depan rumah saya, karena darahnya yang berceceran banyak di sini (depan rumah),” ujar Kusnadi warga Desa Palimanan Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: