Jokowi Bertemu Ferdinand Marcos Jr, Inilah Hasil Kesepakatan Bilateral Antara Indonesia dan Filipina

Jokowi Bertemu Ferdinand Marcos Jr, Inilah Hasil Kesepakatan Bilateral Antara Indonesia dan Filipina

Presiden Joko Widodo bertemu dengan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr di Manila.-setkab.go.id-

MANILA, RADARCIREBON.COM - Usia hubungan diplomatik antara Indonesia dan Filipina sudah 75 tahun.

Tentu saja, hal ini menjadi momentum untuk memperkuat kerja sama dalam berbagai bidang antarnegara tetangga ini.

Berkat kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Filipina, telah terjadi kesepakatan konkret antar kedua negara.

Diantaranya, mendorong percepatan revisi border patrol agreement, border crossing agreement, dan penyelesaian batas landas kontinen, serta penguatan kerja sama pertahanan, termasuk alutsista.

BACA JUGA:Banyak Ruas Jalan Rusak di Kota Cirebon, Begini Respon Pj Wali Kota

BACA JUGA:Ngeri! Dana PSN Sebesar 36,81 Persen Digondol untuk Kepentingan Pribadi

“Di bidang politik dan keamanan kami sepakat memperkuat kerja sama perbatasan dan telah saya sampaikan pentingnya hal tersebut,” ujar Jokowi dalam keterangannya, bersama dengan Presiden Ferdinand Marcos Jr. di Istana Malacañang, Manila, Filipina, Rabu 10 Januari 2024.

Di bidang ekonomi, kedua negara sepakat untuk terus membuka akses pasar sebagai upaya untuk meningkatkan perdagangan kedua negara. 

Secara khusus, Presiden pun meminta dukungan Filipina terkait tindakan pengamanan terhadap produk kopi Indonesia.

BACA JUGA:Ngeri! Dana PSN Sebesar 36,81 Persen Digondol untuk Kepentingan Pribadi

“Kami sepakat terus membuka akses pasar dan Indonesia meminta dukungan Filipina terkait dengan special safeguard measure untuk produk kopi Indonesia,” tambahnya.

Terkait kerja sama kawasan, Indonesia dan Filipina sepakat untuk memperkuat kesatuan dan sentralitas ASEAN. Presiden menekankan, ASEAN harus terus berpegang pada prinsip hukum internasional.

“Kami sepakat pentingnya penguatan kesatuan dan sentralitas ASEAN yang bukan hanya sekadar jargon, serta ASEAN yang harus terus berpegang pada prinsip-prinsip hukum internasional dan menjaga positive force untuk perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran,” jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Presiden juga menyampaikan apresiasi atas kepercayaan Filipina kepada badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia untuk membangun penting infrastruktur di negara tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase