Pemdaprov Jabar Siapkan Air Bersih, Lahan Pengungsian dan Dapur Umum untuk Korban Banjir Dayeuhkolot

Pemdaprov Jabar Siapkan Air Bersih, Lahan Pengungsian dan Dapur Umum untuk Korban Banjir Dayeuhkolot

Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin meninjau lokasi banjir di Kampung Lamajang Peuntas, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jumat (12/1/2024)-Biro Adpim Jabar-

BANDUNG, RADARCIREBON.COM - Curah hujan ekstrem yang mengguyur kawasan Bandung Raya pada Kamis 11 Januari 2024, mengakibatkan banjir dengan arus yang kencang di Kampung Lamajang Peuntas, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. 

Curah hujan ekstrem tersebut mengakibatkan bibir tanggul Sungai Cigede jebol hingga menimbulkan banjir hebat yang menerjang Kampung Lamajang Peuntas dan sekitarnya. 

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin bersama jajaran dinas terkait bergerak cepat meninjau lokasi yang mengakibatkan sekitar 2.000 rumah terdampak. 

BACA JUGA:Kejari Kota Cirebon Tangkap Herry Sutanto Buronan 16 Tahun, Begini Kasusnya

BACA JUGA:Polisi Amankan 4 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Jalan Cirebon-Indramayu

"Ini kami lengkap, ada Kepala BBWS Citarum, Kepala BMKG, Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jabar, BPBD Kabupaten Bandung, juga dari dinas sosial, dan TNI/Polri," kata Bey Machmudin saat meninjau lokasi banjir di Kampung Lamajang Peuntas, Kabupaten Bandung, Jumat 12 Januari 2024. 

"Untuk penanggulangan, pertama karena ini  jebolnya tanggul, solusi akan digunakan geobag untuk sementara dan untuk banjirnya akan digunakan (disedot) dengan mobil khusus dari BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai), tapi bertahap," imbuhnya. 

Lebih kurang 2.000 kepala keluarga disediakan lahan pengungsian, yakni di SMP Negeri 1 Dayeuhkolot. 

BACA JUGA:7 Ciri-ciri Rekan Kerja yang Baik; Menguntungkan dan Tidak Toksik!

Area pengungsian tersebut kini sudah dihuni sekitar 200 jiwa, sementara yang lainnya memilih bertahan di lantai dua bagi mereka yang rumahnya bertingkat. 

Namun Bey Machmudin mengimbau bagi warga yang ingin dievakuasi ke pengungsian dapat segera menghubungi kepolisian di nomor 110. Di pengungsian tersedia air bersih dan dapur umum. 

"Ada 2.000 rumah yang terendam, artinya lebih kurang 2.000 KK sudah disiapkan tempat pengungsian sementara di SMPN 1, saat ini sudah ada 200 orang."

BACA JUGA:7 Ciri-ciri Rekan Kerja yang Baik; Menguntungkan dan Tidak Toksik!

"Kami juga menyiapkan dapur umum,  air bersih, dan Pak Kapolres akan mengumumkan kepada mereka yang masih di dalam rumah, kalau ingin segera dievakuasi bisa telepon ke nomor 110," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase