Kenali Gejala Depresi Musiman, Ternyata Berpotensi Menyerang di Indonesia

Kenali Gejala Depresi Musiman, Ternyata Berpotensi Menyerang di Indonesia

Psikolog Klinis Sociamedic Clinic Cirebon, Sofia Halida Fatma MPsi-DOK PRIBADI-RADAR CIREBON

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Bukan hanya banjir, musim hujan ternyata juga dapat menyebabkan perubahan mood pada seseorang.

Perubahan musim yang ekstrem dapat menyebabkan terjadinya Seasonal Affective Disorder (SAD) atau kerap dikenal dengan depresi musiman. 

Psikolog Klinis Sociamedic Clinic Cirebon, Sofia Halida Fatma MPsi menuturkan, SAD atau depresi musiman ini kerap terjadi pada mereka yang tinggal di negara empat musim.

Namun demikian, hal tersebut tidak menutup kemungkinan bisa terjadi pada mereka yang tinggal di negara dengan dua musim seperti Indonesia.

BACA JUGA:Bejat, Pelaku Pembunuhan Mahasiswi di Depok Menggagahi Korban Sebelum Meninggal

BACA JUGA:Gelar Cyber X, Memulai Langkah Transformasi UIN Cyber Syekh Nurjati Cirebon

Meski prevelensinya tidak setinggi di negara dengan empat musim, namun hal ini mungkin saja terjadi.

"Di Indonesia biasnaya terjadi di penghujung musim panas menuju musim hujan," terangnya.

SAD disebut sebagai depresi musiman karena gejala yang terjadi pada pengidapnya mirip dengan gangguan depresi.

Gangguan ini identik dengan perubahan suasana hati yang extreme. Pengidap akan mengalami gejala mulai dari lebih banyak tidur dan istirahat namun badan merasa pegal-pegal dan merasa lelah.

BACA JUGA:Ratusan APK Calon Legislatif Ditertibkan di Jalur Pantura hingga Kedawung Cirebon

BACA JUGA:Indonesia Bisa Lolos ke Babak 16 Besar Piala Asia 2023 Sebelum Bertemu Jepang, ini Syaratnya

Pemikiran negatif mulai muncurk, menarik diri dari lingkungan, dan mulai bermalas-malasan.

"Gejalanya mirip dengan gejala depresi," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: