Soal Kelanjutan Pembahasan Revisi UU Desa, Begini Penjelasan Lengkap dari Ketua DPR RI

Soal Kelanjutan Pembahasan Revisi UU Desa, Begini Penjelasan Lengkap dari Ketua DPR RI

Ketua DPR RI, Puan Maharani sedang menerima perwakilan kepala desa (Kades) yang menanyakan kelanjutan pembahasan Revisi Undang-Undang (UU) Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa di Dusun Pagerjurang, Desa Melikan, Kecamatan Wedi, Selasa 30 Januari 2024 lalu.-Eno-dpr.go.id

“Kami di DPR nggak mau ada tarik menarik, kami mau dari Kades itu adalah aspirasi Indonesia. Saya sebagai Ketua DPR, nggak mau Kades ditarik ke sana, ke sini. Intinya Kades untuk kesejahteraan desa,” ucap mantan Menko PMK itu.

“Dan, hal itu juga dapat bermanfaat bukan hanya untuk kepala desanya saja, tapi juga untuk warga desanya, dan desanya itu sendiri,” sambung Puan.

BACA JUGA:Ditawarkan Akhir Januari Lalu, BRI Optimis Penjualan ORI025 Laris Manis

BACA JUGA:Jatuh Diselokan Akibat Rem Blong, Pengendara Motor Asal Bandung Meninggal Dunia di Jalan Cirebon-Kuningan

Ditambahkannya, DPR juga mempertimbangkan netralitas Kades sehingga memutuskan lebih baik revisi UU Desa dibahas ketika situasi politik sudah tidak lagi memanas. 

Apalagi, kata Puan, Indonesia memiliki ribuan desa yang semuanya harus difasilitasi.

“Dan nggak semua warnanya merah, warnanya kuning, warnanya hijau. Jadi harus diingat, kepentingannya untuk kepentingan Indonesia,” lanjutnya.

Ia memastikan, semua aspirasi dari seluruh elemen bangsa akan difasilitasi oleh DPR. Meski begitu, Puan mengingatkan bahwa pembahasan UU juga membutuhkan komitmen bersama dari pemerintah.

Puan meminta para kades untuk bersabar dan mengajak agar turut serta menyukseskan Pemilu 2024. 

BACA JUGA:Penjabat Gubernur Ingatkan Pemerintah Kabupaten dan Kota Antisipasi Bencana saat Hari Pencoblosan

BACA JUGA:Sejarah Desa Rawagatel, Balong Beracun yang Berhasil 'Disembuhkan'

Menurutnya bukan berarti revisi UU Desa tidak penting, namun diperlukan kondusifitas untuk menghasilkan produk legislasi yang berkualitas.

“Kita semua punya tanggung jawab bagaimana menyukseskan Pemilu. Saya punya tanggung jawab, bapak punya tanggung jawab di desa. Jadi mari kita sama-sama agar bagaimana Pemilu bisa berjalan damai,” imbau Puan.

“Jangan sampai Indonesia pecah hanya karena satu kepentingan. Ini tentang bagaimana Indonesia 5 tahun ke depan.”

“Semua penting, tapi ini menjadi sangat penting karena menyangkut nasib 270 juta orang. Pemimpin seperti apa yang kita harapkan untuk Indonesia ke depan,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase