Update 3 Siswi SD di Indramayu Meninggal, 6 Saksi Diperiksa, Ketua Kwarcab: Bukan Kegiatan Pramuka!

Update 3 Siswi SD di Indramayu Meninggal, 6 Saksi Diperiksa, Ketua Kwarcab: Bukan Kegiatan Pramuka!

Ketua Kwarcab Indramayu Jajang Sudrajat memberikan keterangan kepada awak media terkait insiden tiga siswi yang meninggal akibat tenggelam di sungai. Foto:-Anang Syahroni-Radar Indramayu

Update 3 Siswi SD di Indramayu Meninggal, 6 Saksi Diperiksa, Ketua Kwarcab: Bukan Kegiatan Pramuka!

RADARCIREBON.COM – 3 siswi SD meninggal di Indramayu. Kasus ini sedang diselidiki oleh kepolisian.

Peristiwa tragis yang menimpa 3 siswi SD di Indramayu ini terjadi pada Sabtu, 17 Februari 2024.

Ketiga siswi SDN 1 Lajer, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, tenggelam di Sungai Panarikan Desa/Kecamatan Tukdana.

Kasus 3 siswi SD di Indramayu meninggal dunia ini masih jadi perhatian banyak pihak. Terutama Kwarcab Indramayu. 

BACA JUGA:Perolehan Suara Caleg Kabupaten Cirebon Dapil 1, Real Count versi KPU

BACA JUGA:Terungkap, Identitas Jasad Perempuan yang Ditemukan di Kabupaten Cirebon

Awalnya muncul dugaan bahwa insiden tenggelamnya ketiga siswi SD tersebut terjadi pada saat melaksanakan kegiatan Pramuka yang dilaksanakan oleh pihak sekolah

Belakangan Ketua Kwarcab Pramuka Indramayu, Jajang Sudrajat, membantah klaim tersebut. 

Menurut dia, ketiga siswi tersebut tenggelam bukan dalam kegiatan pramuka, melainkan insiden murni dalam rangka kegiatan sekolah.

Jajang menjelaskan, investigasi dan rapat yang telah dilakukan oleh Kwarcab menunjukkan tiga alasan mengapa kejadian tersebut bukan bagian dari kegiatan Kepramukaan. 

BACA JUGA:Kecelakaan Beruntun di Kuningan, Pengendara Motor Meninggal, Penumpang Alami Patah Tulang

Pertama, kegiatan dilaksanakan selama jam pelajaran, sedangkan kegiatan pramuka biasanya dilakukan di luar jam pelajaran. 

Kedua, siswi-siswi tersebut tidak menggunakan atribut pramuka, melainkan mengenakan seragam olahraga sekolah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: