Putra Mahkota Kesultanan Cirebon Lahir di Liang Kubur Ternyata Keturunan Majapahit, Begini Kisahnya

Putra Mahkota Kesultanan Cirebon Lahir di Liang Kubur Ternyata Keturunan Majapahit, Begini Kisahnya

Keraton Kasepuhan Cirebon. Foto:-Dok. Radar Cirebon-

Sontak Sunan Gunung Jati pun bersedih. Selain kehilangan istri, Sang Susuhunan Jati pun kehilangan seorang calon putra.

Namun, berkat kebesaran dan kehendak Allah, bayi yang sedang dikandung Rara Tepasari terlahir ke dunia, tepat saat jasad ibunya akan dimakamkan.

BACA JUGA:Targetnya Wanita yang Sedang Sendirian, Ini Dia Komplotan Jambret yang Baru Ditangkap Polisi

Bayi itu kemudian diberi nama Muhammad Arifin dan dijuluki sebagai Pangeran Pasarean. Kata 'Pasarean' dalam bahasa Cirebon kerap digunakan untuk menghaluskan kata kuburan atau makam. 

Pangeran Muhammad Arifin sejatinya bukan putra pertama Sunan Gunung Jati. Meski demikian, beliau ditetapkan sebagai Putra Mahkota di Cirebon.

Alasannya, putra sulung Sunan Gunung Jati yakni Maulana Hasanudin sudah ditetapkan sebagai Sultan Banten. 

Sedangkan Putra Sunan Gunung Jati yang lain yakni Pangeran Jayakelana dan Pangeran Bratakelana, yang tidak lain adalah Kakak Pangeran Pasarean, wafat mendahului sang ayah.

Akhirnya, tahta Kesultanan Cirebon jatuh ke tangah Pangeran Muhammad Arifin. Kelak, setelah memimpin Cirebon, Pangarean Pasarean juga aktif membela Kesultanan Demak. 

Pangeran Pasarean terlibat dalam prahara suksesi di Demak. Sultan Cirebon kedua itu pun wafat di Demak pada tahun 1546. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: