SMK Salajambe Alami Kerugian Rp1,2 M
SALAJAMBE - Terendamnya bangunan SMK Al-Ihya Salajambe Selasa (18/2) malam lalu ternyata menelan kerugian cukup besar, di mana mencapai Rp1,2 miliar. Bukan hanya 13 ruang yang terendam banjir, tapi juga semua mebeler, 30 unit komputer, tiga unit mobil, dan lima unit motor yang semuanya milik sekolah rusak. Kemudian ada satu lokal ruang kelas yang jebol dihantam air sungai yang membawa material pasir dan juga pohon besar. Kaca-kaca juga ikut hancur. Sementara untuk bangunan lantai dua tidak mengalami kerusakan, karena air yang menggenangi hanya setinggi satu meter (keterangan sebelumnya hanya 35 cm). Jika saja air sungai Cijolang yang meluap hingga mencapai 6-7 meter itu merendam bangunan sekolah dalam waktu lama, dipastikan kerugian akan semakin besar. Sebab, kerugian yang diderita sekarang ini hanya karena terendam dalam waktu satu jam lebih saja. Pantauan Radar, tampak kursi, meja, alat yang ada di sekolah berserakan. Lumpur pekat tampak masih tersisa di lantai. Diperkirankan untuk membersihkan bangunan tersebut diperlukan waktu cukup lama. Pada saat kejadian banjir, di lingkungan sekolah terdapat pejaga sekolah dan 12 siswa dari luar daerah yang menginap di sekolah. Ketika banjir datang, mereka tidak bisa berbuat banyak, karena luapan air begitu cepat. Mereka hanya bisa menyelamatkan diri dengan lari ke lantai dua. “Kalau melihat kondisi kerugian karena banjir ini mencapai Rp1,2 miliar,” kata Kepala SMK Al-Ihya, Haris Subhan SH MSi kepada wartawan, Rabu (19/2). Menurutnya, 13 lokal yang terendam itu terdiri dari ruang lab komputer, ruang bengkel dan sisanya ruang belajar. Bahkan, lima unit motor yang selama ini dijadikan alat praktik, hilang karena hanyut terbawa arus. Sedangkan mobil tiga unit rusak, karena mesin terendam banjir. “Untuk menormalkan kondisi ini minimal diperlukan waktu dua minggu. Untuk siswa sendiri tidak ada kendala. Siswa yang berjumlah 330 bisa belajar di lantai dua, namun mereka tentu tidak bisa melakukan praktik karena perlengkapan rusak,” jelasnya. Ia menerangkan, jebolnya salah satu bangunan karena hantaman pohon besar dan air sungai. Pihaknya berusaha melakukan pembersihan dengan dibantu dari berbagai pihak. “Mudahan-mudahan air tidak meluap lagi, sehingga proses pembersihan bisa berjalan lancar,” jelasnya. (mus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: