Konflik Internal KONI Kabupaten Cirebon dari Mosi sampai Anggaran, DPRD Akan Bertindak

Konflik Internal KONI Kabupaten Cirebon dari Mosi sampai Anggaran, DPRD Akan Bertindak

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon Aan Setiawan SSi akan segera memanggil pengurus KONI Kabupaten Cirebon. Foto:-Samsul Huda-Radar Cirebon

Aan menyampaikan, pemanggilan yang akan dilakukan oleh Komisi IV nanti hanya untuk mengetahui akar permasalahan yang terjadi diinternal organisasi tersebut.

Terlebih, DPRD Kabupaten Cirebon melalui Komisi IV, sudah menyetujui dana hibah untuk KONI pada tahun anggaran 2024 ini sebesar Rp5 miliar. 

Anggaran tersebut dipergunakan untuk beberapa kegiatan seperti bonus atlet disabilitas, dan juga peningkatan prestasi olahraga. 

“Menurut kami ada masalah yang harus segera diselesaikan di internal KONI. Pemberhentian atau reshuffle yang dilakukan oleh ketua KONI karena tidak bisa bekerja mungkin sah-sah, namun kalau hanya untuk kepentingan pribadi dan golongan jelas ini tidak bisa dibenarkan,” tandasnya.

BACA JUGA:10 Kecamatan di Kabupaten Cirebon Wilayah Timur Diterjang Banjir: Butuh Penanganan Serius

Disinggung mengenai apakah akan dilakukan audit terkait anggaran yang sudah diterima oleh KONI, Aan mengungkapkan, bahwa DPRD bukan lembaga audit. 

Namun DPRD hanya mendorong KONI dan cabang olahraga dengan anggaran yang ada bisa memberikan prestasi yang baik untuk Kabupaten Cirebon. 

“Kami juga akan melihat perkembangan dari masalah ini. Kalau perlu dilakukan dorongan untuk audit, maka kami akan mendorong pihak tertentu untuk melakukan audit segera mungkin di tubuh KONI,” tandasnya. 

Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cirebon, Abraham Mohamad mengaku, sangat kecewa dengan konflik internal di KONI Kabupaten Cirebon.

Padahal, lanjutnya, KONI memiliki anggaran yang cukup besar tetapi tidak mempunya prestasi yang membanggakan Kabupaten Cirebon. 

“KONI itu anggaran miliaran, tetapi mana prestasinya, bandingkan dengan NPCI (National Paralympic Committee Indonesia) anggaran cuma Rp500 juta tetapi lihat prestasinya cukup bagus untuk membanggakan Kabupaten Cirebon,” ujar Abraham. 

Dari segi pembinaan atlet saja, menurut Abraham, KONI Kabupaten Cirebon kurang mampu melakukan pembinaan atlet. 

Abraham mencontohkan, banyak atlet berbakat dan berprestasi yang diambil oleh daerah lain baik untuk PON ataupun Porda. 

“Artinya, KONI tidak bisa melakukan pembinaan terhadap atlet berbakat dan berprestasi,” tandasnya.

Abraham meminta agar KONI berbenah, jangan hanya memperbanyak konflik internal. “Kalau konflik terus, lalu kapan KONI memberikan prestasi yang membanggakan bagi Kabupaten Cirebon, KONI harus berbenah,” pungkasnya. (sam/den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: