Bulan Ramadan, Kanselir Jerman: Genjatan Senjata Antara Israel dan Palestina Segera Dilakukan

Bulan Ramadan, Kanselir Jerman: Genjatan Senjata Antara Israel dan Palestina Segera Dilakukan

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat bertemu dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz di sela-sela KTT G7 di Elmau, Jerman, Senin 27 Juni 2022 silam. (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)--

BERLIN, RADARCIREBON.COM – Konflik yang terjadi di Timur Tengah antara Israel dan Palestina sebaiknya dihentikan saat bulan Ramadan.

Salah satu yang menyuarakan hal tersebut adalah salah satu pemimpin negara adidaya di Eropa, yakni Kanselir Jerman Olaf Scholz.

Dia menyerukan gencatan senjata antara Israel dan Palestina di Jalur Gaza selama bulan Ramadan. Tujuannya, agar bantuan kemanusiaan yang penting dapat diberikan kepada rakyat Palestina yang membutuhkan.

BACA JUGA:Soal Surat Edaran Pedoman Pengeras Suara di Masjid dan Musaha Saat Ramadan, Begini Penjelasan Kemenag

BACA JUGA:Nama Bedug Dalam Tradisi Drugdag Keraton Kasepuhan Cirebon, Sudah Tahu?

BACA JUGA:Makna Tradisi Drugdag Keraton Kasepuhan Cirebon

"Saya yakin bahwa sebagian besar rakyat Israel dan Palestina menginginkan satu hal yang sama: Perdamaian.”

“Satu langkah yang dapat dilakukan untuk itu adalah gencatan senjata yang lebih lama, dan idealnya dilakukan selama Ramadhan," ucap Scholz, Minggu 10 Maret 2024.

Selain menjamin semakin banyak bantuan kemanusiaan dapat tiba di Gaza, gencatan senjata juga akan memastikan warga Israel yang disandera dibebaskan, kata Scholz.

"Presiden Amerika Serikat (Joe Biden) dan Saya serta banyak orang lainnya berkomitmen mewujudkan hal ini dengan seluruh usaha kami," ujar dia.

BACA JUGA:Anggota Dishub Bandung Dianiaya Pengemudi Roda Empat, Pakai Mangkuk Bubur Ayam

BACA JUGA:Suporter Persija Tidak Merasa Kecewa Kalah dari Persib, Ini Penyebabnya

BACA JUGA:Kepergok Hendak Mencuri Kotak Amal, Warga Cangkol Jadi Bulan-Bulanan Warga

Dalam pernyataan yang ia sampaikan untuk menyambut Ramadan, Scholz menyebut dirinya memahami perasaan Muslim yang amat khawatir terhadap kondisi saudaranya di Jalur Gaza.

"Pikiran dan perasaan umat Muslim saat ini tentunya terpaku kepada para wanita, pria, dan anak-anak di Timur Tengah.”

“Banyak dari mereka punya teman maupun anggota keluarga yang mereka khawatirkan. Saya ingin memastikan bahwa mereka tidak sendiri," ucap Scholz.

Walaupun demikian, Kanselir Jerman itu menyebut bahwa Israel juga memiliki hak membela diri untuk melawan Hamas.

BACA JUGA:Autofagi saat Puasa Sangat Penting untuk Dipahami, Jangan Sampai Salah

BACA JUGA:Gampang Banget, Cara Mendapatkan Semua Kebaikan Puasa Ramadan Menurut dr Zaidul Akbar

"Namun, Israel harus tetap mematuhi hukum-hukum internasional dan melindungi rakyat sipil," katanya.

Ia juga menegaskan bahwa Jerman berkomitmen mengirimkan makanan, obat-obatan, serta bentuk bantuan lainnya kepada rakyat Palestina di Jalur Gaza.

Meski tekanan komunitas internasional supaya gencatan senjata terwujud semakin besar, upaya diplomasi untuk mencapai hal tersebut belum mencapai titik terang.

Namun, Presiden Biden tetap meyakini bahwa gencatan senjata pasti akan terjadi.

BACA JUGA:Pemotongan Bantuan di Desa Ciawigajah Sudah Melalui Kesepakatan, Begini Kronologinya

BACA JUGA:Warga Ciawigajah Mengeluh Bantuan Dipotong, Pemdes Angkat Bicara

Agresi militer Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 31.000 warga Palestina dan mencederai lebih dari 72.600 orang lainnya.

Mahkamah Internasional mengeluarkan putusan awal pada 26 Januari yang memerintahkan Israel untuk berhenti melakukan genosida dan mengupayakan perbaikan kondisi kemanusiaan di Gaza. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase