Soal Banjir, Tak Perlu Saling Menyalahkan

Soal Banjir, Tak Perlu Saling Menyalahkan

CIREBON - Anggota Komisi V DPR RI Yoseph Umar Hadi menyayangkan sikap Penjabat Bupati Cirebon, H Daud Ahmad yang menyudutkan BBWSCC dalam penanggulangan banjir luapan Sungai Cisanggarung, Rabu lalu. Baginya, tidak etis sesama pemegang kebijakan saling menyalahkan. Namun sebaliknya, harus saling bahu-membahu untuk memperbaiki keadaan. “Seharusnya dalam kondisi bencana seperti sekarang, jangan saling menyalahkan. Lebih baik kita bersama-sama bekerja agar banjir tidak terjadi lagi,” ujar Yoseph kepada Radar, kemarin. Yoseph menegaskan, pihaknya mengetahui betul kinerja BBWSCC (Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung) selama ini. Dia mengaku mengontak langsung pihak BBWSCC saat ada kabar banjir di Pasaleman dan Ciledug. “Dan saya tahu BBWS turun langsung tanpa diminta siapapun, karena mereka punya tanggung jawab. Waktu banjir, BBWS juga langsung melakukan pemantauan tanggul mana yang perlu diperbaiki,” imbuhnya. Yang jadi persoalan saat ini, lanjutnya, BBWSCC terkendala anggaran dari APBN. Tahun 2014 ini, Kemen PU khususnya Dirjen SDA menganggarkan sekitar Rp15 triliun untuk perbaikan sungai di seluruh Indonesia. Khusus untuk BBWSCC kurang dari Rp1 triliun anggaran dari APBN, sedangkan keperluan BBWSCC sangatlah banyak,” ungkapnya. Sementara itu perwakilan BBWS CC, Sutono mengakui, keterbatasan anggaran menjadi penghambat untuk melakukan perbaikan. Anggaran dari APBN untuk BBWSCC kurang dari Rp1 triliun, sedangkan kebutuhan perbaikan tanggul sangat banyak. Untuk itu, pihaknya memilih skala prioritas memperbaiki tanggul ataupun tebing tergantung kadar keamanan. “Kalau kira-kira rawan dan darurat, maka itu kita prioritaskan. Memang kita utamakan yang paling berbahaya dulu,” ujar Sutono. Pihaknya berharap ada pengajuan dari Pemerintah Desa jika ada tanggul yang rusak agar segera diperbaiki. “Apalagi kalau yang mengajukan dari Pemkab. Karena selama ini sangat jarang ada pengajuan, tiba-tiba ada saja info tanggul rusak,” ucapnya. Sutono mengatakan, pada tahun 2014 ini, BBWS CC akan memperbaiki tiga titik kerusakan di Sungai Cisanggarung dan Cimanis, yakni tebing sungai Cisanggarung di Desa Cigobang Wangi Kecamatan Pasaleman, tanggul Cisanggarung di Desa Kalibuntu dan tebing sungai Cimanis di Desa Kaligawe Wetan. Total anggaran untuk tiga proyek itu sekitar Rp11-12 miliar dengan rincian perbaikan tebing Cisanggarung di Desa Cigobang Rp4 miliar, perbaikan di Desa Kalibuntu dengan anggaran Rp5 miliar, dan menganggarkan Rp2,5 miliar untuk perbaikan tebing Sungai Cimanis di Desa Kaligawe Wetan. Sutono menjanjikan perbaikan ketiga titik tersebut sudah bisa terlaksana akhir bulan Maret ini. Dampak banjir kemarin, kerusakan tanggul di Jawa Tengah. “Paling parah kerusakan tanggul akibat luapan air, itu ada di Jawa tengah. Ada sekitar tujuh titik kerusakan di Jawa Barat dan Jawa tengah, dan yang paling banyak ada di Jawa Tengah,” imbuh Sutono. Saat ditanya perbaikan tanggul di Ciledug Wetan dan Babakan Losari Lor, Sutono mengaku kedua tanggul itu belum diajukan untuk perbaikan. Tapi bisa melalui OP atau anggaran dari tanggap darurat. “Nanti silakan saja pemdes ajukan karena kalau menggunakan anggaran tanggap darurat bencana, bisa secepatnya dilaksanakan,” pungkasnya. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: