Kantor Radar Sulteng Dibom, Dilempar Orang Tak Dikenal
PALU-Terkait dengan pengeboman yang terjadi di dekat Kantor Radar Sulteng seperti dikutip merdeka.com, Kapolres Palu AKBP Trisno Rahmadi belum bisa memastikan jenis bom yang dilemparkan orang tak dikenal di halaman kantor Harian Radar Sulteng di Palu. Peristiwa pelemparan bom tersebut diperkirakan terjadi pada Senin pukul 03.30 WITA. \"Belum bisa saya pastikan karena anggota masih terus menyelidiki jenis bom dan daya ledaknya,\" kata AKBP Trisno di Palu, Senin (24/2). Informasi di lapangan menyebutkan bahwa bom yang dilemparkan tersebut merupakan bom pipa. \"Kami dapat informasi bahwa bunyi ledakan bom ini terdengar sampai ke PO Jawa Indah yang jaraknya sekitar 800 meter dari kantor kami ini,\" ujar Hanif, seorang redaktur Harian Radar Sulteng (JPNN). Tidak ada kerusakan yang ditimbulkan bom itu, namun peristiwa ini cukup mengejutkan para karyawan Radar Sulteng yang saat itu baru akan melaksanakan proses cetak koran untuk edisi Senin. \"Kami baru selesai bekerja dan siap-siap untuk meninggalkan kantor saat bom itu meledak. Untung belum ada yang sempat keluar kantor, kalau tidak, mungkin akan ada korban,\" ujar Hanif. Bunyi alarm pada mobil milik Pimpinan Radar Sulteng grup H, Kamil Badrun yang terparkir di teras depan gedung berlantai 4 itu langsung meraung-raung sebagai dampak ledakan bom. Hanif mengaku tidak mengetahui motif peledakan apakah terkait dengan pemberitaan atau motif lain. \"Tidak ada teror-teror sebelum bom itu meledak, juga tidak ada telepon yang memprotes atau keberatan dengan sebuah pemberitaan kami,\" ujar redaktur ekonomi tersebut. Sampai sat ini, sejumlah polisi masih terus melakukan olah TKP dan karyawan Radar Sulteng kembali bekerja seperti biasa. Pimpinan Radar Sulteng Grup H, Kamil Badrun juga mengaku belum tahu motif peledakan dan menyebutkan bahwa hal itu hanya tindakan iseng orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Pelemparan bahan peledak ke kantor Harian Radar Sulteng hari ini merupakan yang kedua kali setelah peristiwa yang sama pada 2013, namun tidak terungkap apa motif mereka. Ketua AJI Palu Riski Maruto menyesalkan pelemparan bom ke kantor Radar Sulteng dan menyebutkan bahwa tindakan tersebut merupakan upaya pihak-pihak tertentu untuk mengekang kebebasan pers. Ia mengimbau semua pihak untuk menempuh cara-cara terhormat dan sesuai aturan bila keberatan atas pemberitaan media massa, sementara penyelenggara media diharapkan terus meningkatkan profesionalisme dan menjunjung tinggi kode etik jurnalistik. Kamil Badrun sendiri menegaskan bahwa pihaknya tidak akan terintimidasi dengan tindakan teror seperti itu bila memang pelemparan bom tersebut bermotif pemberitaan.(hnw/mc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: