Habis Rp30 Juta Mudik dari Aceh ke Majalengka, 13 Hari di Perjalanan
Imron dan keluar mudik dari Aceh ke Majalengka setelah 14 tahun. Foto:-Almuaras-Radar Majalengka
Itu semua demi bertemu, berkumpul dan bersilaturahmi dengan sanak saudara di Majalengka.
Pria asal Semper, Tanjung Priok, Jakarta Utara ini, bersama istri dan anak-anaknya tinggal di Banda Aceh, tepatnya di Abu/Ummu Kholil.
BACA JUGA:Jalan Rusak Cirebon Timur Makin Parah, di Ruas Jalan Ini Pengendara Motor Sering Terjatuh
Dia membuka usaha Mi Ayam Jamur Bandung. Imron bersyukur, 2 tahun terakhir usahanya tersebut cukup maju.
Saat ini Imron sudah memiliki 14 pegawai. Omzet mencapai Rp8 juta per hari.
Dikisahkan Imron, saat pertama merantau ke Aceh, dirinya bekerja serabutan. Berbagai pekerjaan telah dia jalani. Mulai dari kuli bangunan, pelayan kafe hingga berjualan kaca mata.
Setelah menjalani berbagai profesi secara serabutan, Imron akhirnya memantapkan niat untuk membuka usaha sendiri.
Pengalamannya bekerja di Pondok Indah Mall Jakarta ternyata brmanfaat. Dia kemudian berjualan Mie Ayam Jamur khas Bandung.
Awalnya Imron jualan dengan cara berkeliling. Itu dilakukan selama 4 bulan karena belum memiliki kedai untuk mangkal.
Kemudian, ia mencoba buka stand di depan kantor Dinas Kesehatan Banda Aceh yang lokasinya sudah dipenuhi penjual es kelapa muda.
Ia bersyukur suatu hari ada pembeli seorang anak muda dan izin memvidiokan stand mi ayam jamurnya.
Tak disangka, seminggu kemudian vidio tersebut viral di tiktok hingga menjadi terkenal luas.
Ia kewalahan sendirian melayani konsumen sehingga mencari pegawai untuk membantunya.
“Dari semula menghabiskan 1 kg hingga 25 kg mi perhari. Alhamdulilah kini telah memiliki 2 tempat berjualan di depan rumah dan di depan kantor Dinkes dengan total pegawai mencapai 14 orang,” cerita Imron.
Ia bersyukur bisa membeli sebuah rumah di pusat Kota Banda Aceh yang cukup luas. Memiliki halaman depan cukup luas sehingga dapat digunakan untuk berjualan mi ayam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: