Dua Kali Selebrasi Korsel Dianulir, Drama Babak 8 Besar Piala Asia U23
Timnas Indonesia U23 berhasil mengalahkan Korsel 11-10. Dalam laga tersebut banyak drama yang terjadi. Salah satunya selebrasi kemenangan yang dianulir.-PSSI -
Awalnya, proses gol tersebut terlihat normal, para pemain Indonesia pun tidak melakukan reaksi saat terjadinya gol.
Namun, panggilan dari wasit VAR membuat Shaun Evans melihat ulang momen itu. Evans kemudian melihat monitor VAR sebelum memutuskan gol atau tidak.
VAR memutuskan salah satu pemain Korea Selatan berada dalam posisi offside ketika bola lambung menuju kotak penalti.
Selain offside, posisi pemain tersebut juga bisa mengganggu pandangan Ernando Ari sehingga dianggap terlibat permainan. Perayaan pun akhirnya gagal.
Selebrasi Kemenangan Dianulir
Di babak adu penalti, Justin Hubner maju sebagai penendang terakhir. Namun tendangan penentuan itu gagal.
Tendangan bola Justin yang mengarah ke pojok kanan gawang, berhasil diblok Kiper Korsel.
Secara spontan, semua pemain Korsel melakukan selebrasi kemenangan. Justin pun terlihat kecewa atas kegagalan tersebut.
Namun kembali, Wasit Shaun Evans membatalkan perayaan tersebut. Asisten wasit melihat Kiper Korsel sudah melangkah sebelum bola ditendang Justin.
Kondisi tersebut membuat tendangan harus diulang. Dalam tayangan lambat, nampak kiper sudah bergerak. Kedua kakinya sudah meninggalkan garis gawang sebelum bola ditendang Justin.
Justin tidak mensia-siakan kesempatan kedua itu. Tendangannya yang kedua gagal dihalau kiper dan membuat asa Indonesia kembali bangkit.
Itulah dua selebrasi kemenangan Korsel yang dianulir wasit. Bukan karena keputusan kontroversi, namun fakta berkat pemeriksaan wasit VAR.
Sementara itu, Pelatih Shin Tae Yong (STY) membuktikan profesionalismenya. Terbukti jurus jitu arsitek asal Korea Selatan membuat negara asalnya itu tersisih di babak delapan besar Piala Asia U-23 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Jumat 26 April 2024.
Dalam sesi jumpa pers sehari jelang laga, STY mengaku ini laga berat. Pasalnya, ini laga pertama dia harus berhadapan dengan negara asalnya sejak menjadi pelatih.
Namun, pada perempat final ini, segala kegalauan ia kubur dalam-dalam. Ia pun mengeluarkan strategi apik untuk meredam negeri Ginseng itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: