Gempa Garut Magnitudo 6,2 Bukan Megatrusht, BMKG Ungkap Penyebabnya

Gempa Garut Magnitudo 6,2 Bukan Megatrusht, BMKG Ungkap Penyebabnya

Gempa bumi di Kabupaten Garut bukan megathrust.-Daryono/BMKG-radarcirebon.com

RADARCIREBON.COM - Gempa di Samudera Hindia, Kabupaten Garut, Jawa Barat, dipastikan bukan megatrusht.

Penyebab gempa adalah deformasi batuan pada lempeng Indo - Australia yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dr Daryono menjelaskan, gempa di wilayah selatan Jawa Barat tersebut bukan megathrust.

"Gempa Selatah Jabar M 6,2 kedalaman 70 km ini dipicu oleh adanya deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa barat atau populer disebut sebagai gempa dalam lempeng (intra-slab earthquakke)," kata Daryono dalam keterangan tertulis, Minggu, 28, April 2024.

BACA JUGA:Isu Kereta Anjlok di Mertapada Cirebon saat Gempa Garut, PT KAI: TIdak Ada, Hanya Diberhentikan

Dijelaskan Daryono, gempa selatan Jawa Barat dengan kekuatan Magnitudo 6,2 yang terjadi merupakan jenis gempa menengah.

Penyebabnya adalah deformasi batuan dalam lempeng Indo - Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa Barat, atau disebut sebagai gempa dalam lempeng (intra-slab earthquake).

"Ini bukti bagwa gempa selatan Jabar M6,2 bukan gempa megathrust (di bidang kontak) tapi gempa ini akibat pecahnya batuan dalam lempeng Indo-Australia (intraslab earthquake)," katanya.

Karakteristik batuan slab Lempeng Samudra Indo-Australia yang elastik/ductile mjd penyebab Gempa Jabar M6,2 ini "miskin" gempa susulan (lack of aftershock).

BACA JUGA:Sekda Jabar: Kepala Perangkat Daerah Segera Data Dampak Gempa Garut

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa Jabar M6,2 memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust-fault) dgn Solusi Moment Tensor :NP1: Strike=88.3 Dip=42.1 Rake=133.9 dan NP2: Strike=216.0 Dip=61.1 Rake=57.9

Hasil momnitoring Tide Gauge BIG di Pantai Tasikmalaya dan Cilacap tidak menunjukkan adanya anomali muka laut alias normal-normal saja.

Sementara itu, dari keterangan beberapa warga, gempa bumi turut dirasakan di wilayah Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Kuningan.

"Gempa, Indramayu di Bangodua kerasa kerasa goyangannya," kata Surya Reynaldi, kepada radarcirebon.com saat dihubungi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: