Tertinggi Sejak 5 Tahun, 4 Orang Meninggal di Kabupaten Cirebon, Kasus Terbanyak di Susukan Lebak

Tertinggi Sejak 5 Tahun, 4 Orang Meninggal di Kabupaten Cirebon, Kasus Terbanyak di Susukan Lebak

Tim dari Puskesmas dan aparat desa di Kecamatan Astanajapura melakukan kegiatan pemantauan sarang nyamuk ke rumah-rumah warga. Foto:-Cecep Nacepi-Radar Cirebon

Tertinggi Sejak 5 Tahun, 4 Orang Meninggal di Kabupaten Cirebon, Kasus Terbanyak di Susukan Lebak

CIREBON, RADARCIREBON.COM – 4 orang meninggal di Kabupaten Cirebon akibat penyakit demam berdarah dengue alias DBD.

Data terbaru menyebutkan, kasus DBD di Kabupaten Cirebon mencapai angka tertinggi sejak lima tahun terakhir.

Dinas Kesehatan (Dinkes) mencatat bahwa sampai April 2024, terdapat 496 kasus DBD di Kabupaten Cirebon. 

Seperti dijelaskan oleh Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P), Nurpatmawati , melalui Ketua Tim Kerja P2PM, Subhan. 

BACA JUGA:Jepang Susul Uzbekistan ke Final, Irak Lawan Indonesia untuk Posisi Juara Ketiga Piala Asia U-23

Dikatakan Subhan, bahwa sejak Januari hingga April 2024, kasus DBD di Kabupaten Cirebon mencapai angka tertinggi dibanding tahun sebelumnya pada periode yang sama.

“Kenaikan per bulannya dua kali lipat,” kata Subhan seperti dilansir dari Harian Umum Radar Cirebon, Selasa (30/4/2024).

“Tahun 2023, dalam satu tahun 728 kasus DBD. Tahun sekarang, sampai April 2024, sudah mencapai 496 kasus. Masih bisa naik lagi di bulan Mei dan Juni 2024. Juli diperkirakan menurun,” imbuhnya.

Berdasarkan catatan tersebut, kasus DPD tertinggi terjadi di Wilayah Kecamatan Susukan Lebak mencapai 33 kasus DBD. Tertinggi kedua di Kecamatan Astanajapura. 

BACA JUGA:Ketua KOI: Timnas Indonesia U-23 Masih Punya Peluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024

BACA JUGA:Bey Machmudin Apresiasi Perjuangan Garuda Muda Ukir Sejarah Tembus Semifinal Piala Asia U-23

“Dari sekian banyak kasus DBD, ada 4 orang meninggal dunia. Dari datanya, tahun ini (di periode sama, red) tertinggi dari lima tahun kebelakang,” ujarnya.

Adapun data tersebut, pihaknya menerima dari rumah sakit yang sifatnya kewaspadaan dini rumah sakit (KDRS). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: