PPDB Tingkat SMA 2024 Dimulai, Disdik Jabar Buka Kuota 300ribu Siswa Baru
Kick Off PPDB Jabar 2024 di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu 8 Mei 2024 lalu.-Biro Adpim Jabar-
BANDUNG, RADARCIREBON.COM - Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Disdik Jabar) sudah melakukan berbagai persiapan menjelang pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Jabar Tahun 2024.
Kepala Disdik Jabar Wahyu Mijaya mengatakan, untuk tahun ini kuota PPDB di Jabar mencapai 300.000.
"Untuk kuota, 300.000-an yang negeri. Secara keseluruhan dengan swasta daya tampung bisa 103 persen dari jumlah peserta didik yang keluar dari SMP dan MTs," ucap Wahyu, usai kick off PPDB Jabar 2024 di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu 8 Mei 2024.
BACA JUGA:Lantik 19 Pejabat Administrator dan Pengawas, Bupati Cirebon: Sudah Kantongi Izin Mendagri
BACA JUGA:Ahmad Yani Tawarkan Gagasan Kota Cirebon Berkah
BACA JUGA:Rafael Struick Raih Polling Terbanyak, Nominasi Pemain Terfavorit Piala Asia U23 2024
Namun menurut Wahyu, terkait sebaran ada sedikit kendala karena dari 627 kecamatan yang ada di Jabar, sekitar 128 kecamatan belum ada sekolah negeri.
"Masalahnya di sebaran sehingga untuk yang sekarang dalam jalur zonasi, kita memberikan kuota khusus terhadap 128 kecamatan yang belum memiliki sekolah negeri.”
“Jadi nanti ada kuota khusus di kecamatan yang berdampingan dengan kecamatan tersebut," kata Wahyu.
BACA JUGA:Ini Kelemahan Guinea yang Bisa Dimanfaatkan Timnas Indonesia U23
BACA JUGA:Tidak Dipenjara, Tarsum Pelaku Mutilasi Istri Akan Dirujuk ke RSJ Cisarua Bandung
BACA JUGA:Jangan Lupa Ada Cirebon Festival 2024 Pekan Ini, Cek Lokasi dan Daftar Acaranya
"Ada hitungan rumusnya. Nanti diumumkan berapa kuota untuk yang di kecamatan tersebut. Kita tambahkan ke keluarga ekonomi tidak mampu. Jadi kalau kemarin di 12 persen, sekarang di 15 persen," imbuhnya.
Wahyu memaparkan pula bahwa untuk keluarga ekonomi tidak mampu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar ada keberpihakan terhadap kemiskinan ekstrem berdasarkan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
"Berdasarkan DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial), terkait kemiskinan ekstrem yang dekat dengan SMA/SMK negeri, kita lakukan semacam jalur undangan. Kita langsung masukin ke sekolah terdekat," ujarnya.
BACA JUGA:2 Mesin Traktor Digondol Maling, Petani Bingung Bibit Padi Siap Tanam
BACA JUGA:PENGUMUMAN! Jalan Siliwangi Kuningan Dibuka Kembali, Tapi Ada Syaratnya
BACA JUGA:Kecelakaan di Kedawung, Kakek 81 Tahun Meninggal Dunia Terlindas Truk
Sementara untuk teknis PPDB 2024, menurut Wahyu, relatif sama dengan tahun sebelumnya, meski ada beberapa perubahan.
Pada tahun 2023, pemanfaatan aplikasi Sapwarga baru dapat dilakukan tahap ke-2. Sedangkan sekarang di tahap 1 sudah bisa dilakukan, termasuk di website Disdik Jabar.
"Untuk komunikasi pertanyaan, kita menggunakan AI (kecerdasan buatan). Semua peserta didik bisa tanya jawab di situ, kecuali ada kesulitan lain yang tidak bisa dijawab AI, kita masih menyiapkan di sekolah tujuan, cabang dinas, dan kantor Disdik Jabar," jelasnya.
BACA JUGA:Pemilik Kos: Indah Keluar Ada yang Jemput
Wahyu menegaskan pula bahwa pihaknya akan melakukan tindakan tegas jika ada pihak yang mengikuti PPDB dengan cara-cara diluar aturan yang sudah ditentukan.
"Ada tindakan tegas. Kalau itu dilakukan oleh oknum dari Pemprov Jabar, maka yang memproses Pemprov.”
“Tapi kalau perbuatannya berupa pidana, misal pemalsuan dan sebagainya, prosesnya bukan di internal kami. Kita akan sesuaikan dengan ketentuan," ungkapnya.
"Kami berterima kasih dengan Forkopimda yang sangat komitmen dan support. Ada penandatanganan komitmen bersama yang di dalam item-nya sangat mendukung PPDB lebih bersih," pungkas Wahyu. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase