Fans Setan Merah Menjerit
Buntut Larangan dari Pemerintah Pakai Kaos MU KUALA LUMPUR - Para penggemar Manchester United (MU) mereaksi keras kebijakan Dewan Religius Johor. Kemarin (22/7), melalui media dan jejaring sosial, mereka memprotes larangan mengenakan kaus merah berlogo devil tersebut. Apalagi, MU merupakan tim sepak bola favorit di Malaysia dan beberapa negara Asia Tenggara. “Mungkin para ulama negeri ini adalah fans Liverpool,” kritik salah seorang penggemar tim berjuluk The Red Devil tersebut lewat Twitter. Penggemar lain, Sharifah Shahidah, juga menyesalkan kebijakan Dewan Religius Johor yang dia anggap berlebihan itu. “Mengapa baru sekarang (melarang) setelah MU menjuarai (FA Cup) 11 kali. Ke mana saja mereka selama ini” tukasnya seperti dilansir Agence France-Presse. Ibu dua anak yang berprofesi sebagai programmer IT tersebut marah. Sebagai lembaga keagamaan, menurut dia, tidak semestinya Dewan Religius Johor mengurusi hal-hal semacam itu. “Apa yang harus saya lakukan dengan seluruh kaus MU saya? Juga kaus-kaus MU milik anak-anak? Haruskah saya menutupi logo (setan) itu dengan gambar bunga?” ungkapnya. Namun, wadah resmi penggemar MU di Malaysia, Manchester United Fan Club Malaysia, enggan berkomentar. Organisasi beranggota sekitar 7 ribu orang itu memilih tidak menanggapi kebijakan keras Dewan Religius Johor yang disampaikan ulama Nooh Gadot Rabu lalu (21/7) tersebut. “Sejauh ini, belum ada larangan resmi (pemerintah) tentang pemakaian kaus MU,” tandas Lawrence How, ketua MU Fan Club. Meski melarang seluruh muslim memakai kaus berlogo setan itu, Nooh Gadot menegaskan bahwa pihaknya tidak perlu menerbitkan fatwa. Sebab, menurut dia, tujuan larangan tersebut sudah sangat jelas. Yakni, menghindarkan muslim dari pemujaan terhadap setan. “Ini sangat berbahaya. Sebagai muslim, kita tidak boleh memuja setan,” tegasnya saat mengumumkan kebijakan tersebut. (hep/dos)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: