Keluarga Tak Terima NS Dikatakan Ditangkap
*Siap Bawa Kasus Hingga Kompolnas CIREBON – Statemen yang menyatakan bahwa NS ditangkap dalam sebuah operasi yang dilakukan kepolisian, membuat berang pihak keluarga. Sudiono Durachman yang mengaku kakak NS, membantah jika adiknya ditangkap. Yang benar, tegasnya, NS dengan sukarela datang ke Polsekta Utbar. “Kami kecewa dengan statemen pihak kepolisian yang menyatakan kalau adik saya, NS ditangkap. Itu jelas-jelas mengarang cerita. Oleh karena itu, kami meminta kepolisian mengklarifikasi pernyataannya,” kata Sudiono saat berkunjung ke Graha Pena Radar Cirebon, kemarin. Jika tidak ada respons dan klarifikasi dari kepolisian, maka pihaknya tak segan untuk membawa permasalahan ini ke Polda hingga ke Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) untuk mencari keadilan. “Saya akan terus berjuang. Sebelum bagian Propam Polda memulai proses hukum, saya akan langsung lapor Kompolnas,” tuturnya. Sebelumnya diberitakan polisi telah memasang perangkap dan berhasil menangkap pelaku tanpa perlawanan di Jalan Dr Cipto Mangunkusumo Kota Cirebon. Pelaku langsung digelandang ke Mapolsekta Utbar. Sebagai kakak kandung NS, Sudiono menceritakan kejadian di luar versi kepolisian. Menurutnya, NS tidak ditangkap atau dijebak keluar dari persembunyian, bahkan pihaknya menolak pernyataan NS memiliki senjata api. NS sudah melakukan tindakan kooperatif pada kepolisian, karena tidak ada surat pemeriksaan dan penangkapan. “Nunung juga masih dalam proses BAP,” ucapnya. Lebih rinci Sudiono menceritakan, sekitar pukul 21.00 Sudiono ditelepon oleh salah satu anggota Polsek Utbar Endang Ali bahwa telah terjadi keributan di Bedeng oleh NS yang diduga membawa senjata api. Namun, Sudiono yakin adiknya tidak mungkin lari. Pukul 22.00 Nunung membuat BAP, tapi Sudiono meminta pihak Polsek memberi waktu untuk menenangkan dan mencari adiknya. “Akhirnya, saya ke Kuningan dan Endang Ali ke Celancang. Saya telepon adik saya ternyata ada di Kuningan dan dia tidak tahu kalau sedang dicari polisi, karena memang dia tidak kabur,” paparnya. Setelah bertemu, akhirnya rombongan Sudiono turun ke Jalan Pemuda menuju Polsek Utbar. Namun, pihaknya ditelepon untuk kembali menuju Jalan Cipto dengan dalih di Polsek ramai. Meski dalam hati, Sudiono terbesit kenapa tidak langsung ke Polsek? Tak terpikir sedikitpun bahwa panggilan ini ialah bentuk rekayasa penangkapan. Namun, NS menolak diperiksa karena belum jelas tuduhannya. Sudiono pun meminta pada Kanit untuk dilakukan konfrontasi Nunung dan NS agar duduk permasalahan lebih jelas. “Besok siangnya jam 10.00 NS dipindahkan ke Polres. Sebenarnya kedatangan NS ke rumah Nunung ialah untuk klarifikasi dana Rp80 juta dari Pertamina untuk biaya deklarasi GRIB. Adik saya difitnah dapat uang dan tidak bagi-bagi ke anggota. Ya, adik saya ke Nunung untuk minta klarifikasi. Tidak ada penembakan, tidak ada adik saya bawa senjata api,” beber dia. Lewat klarifikasi ini, Sudiono meminta kepolisian menarik ucapannya melalui media. Jika tidak, Senin (3/3) Sudiono sudah ada di Mabes Polri untuk menuntut keadilan, karena keluarga tidak terima NS dikatakan dijebak dan ditangkap. (tta)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: